Empatjenis hasil pertanian yang dianggap memiliki "illah yang sama adalah padi, gandum, jagung, sagu, dan singkong. Ulama juga berpendapat hasil perkebunan dan buah-buahan juga perlu dikeluarkan zakatnya. (pengairan tanpa biaya) atau 5% jika menggunakan sistem pengairan dengan biaya. Itu tadi ketentuan-ketentuan dalam zakat pertanian dan
HomeAnekaAntara Gandum dengan Oat Ternyata Beda Loh, Simak Perbedaannya Yuk!AnekaNovember 03, 2021 1519Antara gandum dengan oat tentu merupakan bahan makanan yang berbeda. Persamaan dari keduanya hanya terletak pada kesamaan sebagai makanan pokok, terutama di Amerika dan Eropa. Namun sekali lagi kami tegaskan bahwa gandum berbeda dengan oat. Anda boleh memakan oat secara langsung tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Sedangkan gandum harus diproses menjadi tepung, lalu diolah lagi menjadi roti supaya bisa banyak orang yang memilih mengonsumsi gandum dan oat pada saat melakukan diet. Alasannya karena kedua bahan makanan ini mengandung serat yang tinggi sehingga dapat membuat tubuh kita merasa kenyang lebih lama. Program diet Anda akan berhasil manakala tidak terlalu tergoda dengan makanan dan minuman. Selain itu, oat dan gandum juga sama-sama rendah kolesterol sehingga baik untuk kesehatan Triticum spp adalah tanaman serealia dari suku padi-padian Poaceae yang banyak mengandung karbohidrat. Gandum merupakan bahan dasar pembuatan tepung gandum dan tepung terigu. Bagian utama yang dimanfaatkan dari tanaman ini ialah bijinya. Biji gandum berbentuk oval dengan panjang 6-8 mm dan diameter 2-3 mm. Biji ini terdiri dari tiga bagian yaitu kulit bran, endosperma, dan lembaga germ.Bagian lembaga gandum banyak mengandung gizi yang bermanfaat untuk kesehatan. Di antaranya serat pangan, vitamin B1, B2, B3, B6, vitamin E, zat besi, protein, asam folat, selenium, magnesium, seng, tembaga, fosfor, dan mangan. Selain itu, biji gandum juga memiliki kandungan asam lemak essensial yang cukup tinggi. Kandungan natrium yang rendah ditambah dengan tidak adanya kandungan kolesterol semakin memperkuat gizi atau haver Avena sativa L. adalah tanaman serealia yang banyak dimanfaatkan sebagai makanan pokok, terutama bagi orang yang tinggal di daerah beriklim subtropis dan sedang. Bulir-bulir oat yang dihasilkannya dapat diolah menjadi bahan makanan. Biasanya oat dimasak menjadi bubur. Saat ini tercatat bahwa Rusia merupakan negara penghasil oat terbesar di dunia. Oat banyak mengandung karbohidrat, serat pangan, protein, vitamin, dan antara gandum dan oat selain dari segi klasifikasi ilmiah dan kandungan gizi di dalamnya juga cara mengonsumsinya pun berbeda. Oat biasanya dimakan sebagai oatmeal yang bisa langsung dikonsumsi dengan mencampurkannya bersama bahan makanan yang lain. Sedangkan gandum adalah produk mentah yang harus diolah terlebih dahulu menjadi tepung, kemudian bisa diolah lagi menjadi roti, kue, atau makanan lainnya.Sorgum kerap dinilai sebagai inferior food, jenis bahan pangan yang kurang bergengsi. Apalagi jika disandingkan dengan beras atau gandum. Padahal, jika ditelisik lebih jauh, sorgum adalah jenis serealia yang kandungan gizinya cukup tinggi. Apakah kandungan gizinya lebih baik dibandingkan beras dan gandum? Apakah masakan berbahan dasar sorgum terasa cukup enak dilidah kita? Lalu, apakah sorgum mudah didapatkan seperti halnya beras dan gandum? Pertanyan tersebut biasanya muncul di benak kita. Terutama saat mendengar sebuah ide untuk mewujudkan diversifikasi. Simpelnya, kita akan sulit menjajal hal baru yang ternyata tidak lebih menguntungkan. Bahkan membuat kita semakin repot. So, apakah sorgum layak menjadi bahan pangan setara beras dan gandum? Yuk simak ulasannya! Mari Mengenal Sorgum Luar dan Dalam Tanaman sorgum berasal dari daratan pantai selatan di Lautan Tengah. Bentuk tanamannya seperti jagung. Di Indonesia, sorgum memiliki banyak nama daerah seperti jagung garai Minangkabau, kumpay Sunda, jagung pari Jawa, bata Bugis, sela Flores, dan wataru hamu Sumba. Sorgum adalah komoditas serealia yang bisa tumbuh di semua jenis tanah. Di daerah tropis hingga sub tropis. Jika dibandingkan dengan tanaman sumber karbohidrat lainnya, tanaman sorgum mampu bertahan di kondisi iklim panas dan kering. Produktivitasnya pun cukup tinggi yakni 2,5-6,0 ton/ha. Tanaman sorgum mampu tumbuh di lahan-lahan marginal Dalam 100 gram sorgum terkandung 329 kkal energi. Setiap hari, rata-rata orang dewasa membutuhkan 2000 kkal energi. Dengan demikian, separuh kebutuhan kalori harian kita dapat dipenuhi dengan mengonsumsi 300 gram sorgum. Jumlah ini sesuai dengan rekomendasi asupan karbohidrat yakni 300 – 400 gram per hari. Menariknya, kandungan gizi sorgum tidak hanya didominasi oleh karbohidrat. Komponen gizi terbesar kedua adalah protein. Kadar protein dalam 100 gram sorgum adalah 10,4 gram. Hampir setara dengan kadar protein gandum, dan lebih tinggi dari beras. Selain itu, sorgum juga kaya akan kandungan vitamin B kompleks. Kandungan vitamin lainnya adalah vitamin D, E, dan K. Beberapa jenis sorgum juga mengandung ß-karoten pro vitamin A. Komposisi mineral yang paling banyak ditemukan di dalam sorgum adalah zat besi. Terdapat 5,4 mg zat besi dalam 100 gram sorgum. Kadar zat besi sorgum paling tinggi dibandingkan beras 1,8 mg dan gandum 3,5 mg. Beras sorgum berbentuk bulat dengan warna putih keruh Sorgum, beras, dan gandum adalah sumber karbohidrat. Ketiganya memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap. Berikut tabel perbandingan kandungan gizi dan mineral di dalam 100 gram sorgum, beras, dan gandum Berdasarkan kandungan gizi, sorgum dapat dijadikan sebagai alternatif sumber karbohidrat selain beras dan gandum. Bahkan, sorgum mengandung lebih banyak zat besi dibanding jenis serealia lainnya. Tak heran jika sorgum sangat direkomendasikan bagi orang yang mengalami defisiensi zat besi anemia. Manfaat sorgum lainnya adalah bebas dari kandungan gluten. Gluten merupakan jenis protein di dalam gandum yang dapat menimbulkan reaksi alergi. Gluten juga memicu perilaku agresif bagi individu dengan autisme. Meski tidak menimbulkan dampak serius bagi sebagian besar orang, gluten membuat kinerja pencernaan kita menjadi lebih berat. Cookies dari tepung sorgum memiliki tekstur yang lebih renyah Berbeda dengan gandum yang diimpor, sorgum dapat diproduksi oleh petani lokal kita. Karenanya, sorgum sangat layak dijadikan sebagai pangan alternatif menggantikan beras dan gandum. Kamu bisa menemukan banyak ladang sorgum di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, dan NTT. Lantas, dimana kita bisa mendapatkan sorgum? Kecipir telah menyediakan sorgum, namun dalam bentuk tepung. Tepung tersebut bisa kamu gunakan untuk membuat berbagai jenis olahan sorgum seperti bubur, cookies, dan brownies. Dapatkan tepung sorgum organik termurah disini. Tepung sorgum bisa kamu pesan melalui aplikasi atau website Tidak hanya tepung, kamu juga bisa membeli aneka bahan pangan sehat lainnya. Bersama Kecipir, belanja bahan pangan organik lokal jadi lebih mudah! Total Page Visits 5393 - Today Page Visits 2
Covid-19 Artis Kesehatan OnePiece SepakBola ZonaMistis Jokowi PrabowoSubianto Beranda Pangan Pangan Umum 12 Mei 2014 1902 WIB Ilustrasi petani panen.Ist VIRGINIA, - Mengapa penduduk di negara-negara barat lebih individualis ketimbang masyarakat timur? Dalam publikasi jurnal ilmiah Science, sekelompok ilmuwan dari Cina dan Amerika Serikat menjelaskan, perbedaan budaya yang fundamental itu dapat dijelaskan dengan berbekal biji-bijian, yakni padi dan gandum. Menanam benih padi dan mengairinya adalah urusan pelik yang harus dilakukan secara kolektif. Sebaliknya budidaya gandum, jika cuaca murah hati, tidak terlampau rumit. Begitulah teori yang diberi nama “teori padi” tersebut. Para Ilmuwan yang berasal dari universitas-universitas di Virginia, Michigan, Beijing dan Guangzhou itu meyakini, perbedaan metode bercocok tanam antara padi dan gandum memperuncing perbedaan antara penduduk di barat dan timur. Teori tersebut telah diuji dalam penelitian pada sekelompok masyarakat yang hidup di bantaran sungai Yangtse, Cina. Sungai ini membelah dua penduduk, antara masyarakat petani padi di selatan dan gandum di utara. Kedua kelompok masyarakat dinilai berbeda dalam tingkah laku dan adat istiadat. “Teori ini bisa menjelaskan perbedaan antara barat dan timur," demikian ujar pemimpin kelompok ilmuwan tersebut Thomas Talhelm, seperti yang dikutip Deutsche Welle, Senin 12/5. Thomas menjelaskan, sekitar 1162 penduduk etnis mayoritas Han dari enam kota diikutsertakan dalam jajak pendapat. Pertanyaannya berkisar pada individualisme, kemampuan analisa dan kesadaran kolektif. Hasilnya dinilai memastikan hubungan antara kolektivisme atau individualisme dengan tradisi menanam padi atau gandum. "Masyarakat padi di selatan Cina lebih bergantung satu sama lain dan cenderung berpikir kolektif ketimbang penduduk Cina utara yang menanam gandum," ungkapnya. Tomas menambahkan, sebagian besar responden tersebut adalah mahasiswa yang tidak lagi berhubungan dengan aktivitas pertanian. Kendati begitu peneliti yakin, budaya diteruskan selama berabad-abad secara turun menurun. "Anda tidak perlu menanam padi untuk mewariskan budaya petani," imbuhnya. rt Harga Daging Ayam dan Telur Tertinggi di Samarinda Penulis Tommy Ismaya Rekomendasi Berita Terkait
. 49 382 93 226 1 145 417 161