Kegiatan1: Firman Tuhan adalah: Pedang bermata dua (tunjukkan: pedang mainan dari plastik). Ibrani 4:12 [AYT DRAFT]: "Sebab, Firman Allah itu hidup dan berkuasa, dan lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun. Firman itu menusuk jauh sampai memisahkan jiwa dan roh, antara sendi dan tulang sumsum, serta sanggup menilai pikiran dan kehendak hati kita."
Kata-kata seseorang biasanya mencerminkan kepribadian seseorang. Dari seorang penyabar akan jarang keluar kata-kata murka. Demikian juga kesombongan seseorang terdengar dari kata-katanya. Bagaimana dengan Allah? Bagaimana karakter-Nya direfleksikan oleh firman- Nya? Kita sering mengatakan bahwa firman Tuhan menguatkan dan menghiburkan hati. Itu memang benar dan itu mencerminkan sifat Allah yang setia dan membawa damai. Akan tetapi, di Surat Ibrani, sifat Allah yang lain tampak pada firman-Nya lebih tajam daripada pedang bermata dua mana kita melihat pada konteksnya di dalam Surat Ibrani sebelum perbandingan di atas keluar. Pada pasal pertama hingga pasal ketiga, penulis memperkenalkan Yesus kepada pembacanya dengan cara yang spektakuler. Yesus adalah Anak Allah, yang lebih tinggi daripada malaikat, dan juga Musa, nabi yang paling dihormati oleh orang Yahudi pembaca utama Surat Ibrani.Seperti yang sudah kita ketahui, impian orang Yahudi adalah mendapatkan perhentian di dalam Tanah Perjanjian yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham. Mereka berpikir bahwa mereka pada akhirnya akan mendapatkan itu jika mereka menjalankan hukum Musa. Namun, penulis menunjukkan bahwa pada masa hidup Musa, banyak yang tidak masuk ke dalam Tanah Perjanjian karena tidak beriman dan tidak taat kepada Tuhan 316-19. Bahkan, setelah Yosua membawa mereka masuk ke tanah Kanaan, Yosua sebenarnya belum membawa mereka masuk ke tempat perhentian 48. Di bawah Musa dan Yosua, orang Israel belum mendapatkan apa yang sebenarnya dijanjikan. Ini tidak heran, karena perhentian yang sejati hanya di dalam Kristus “Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula,” 314.Karena itu, kata “waspada” muncul beberapa kali. Penulis sadar banyak orang Yahudi yang terlena oleh identitas jasmani mereka, oleh Taurat yang mereka punyai dan praktikkan, oleh tanah yang sedang mereka tempati. Waspadalah, karena bisa saja kita merasa sudah ada bagian di dalam perjanjian Tuhan, tetapi pada akhirnya Tuhan menilai kita sebagai orang yang murtad dan tidak percaya 312-13. Orang Yahudi harus mendengar baik-baik firman Allah, baik dari Perjanjian Lama, maupun dari pengajaran Yesus dan para rasul yang mungkin belum semuanya tertulis pada waktu itu. Jika orang Yahudi tidak percaya kepada firman Allah, Allah akan menghakimi mereka dengan firman-Nya. Penampilan di luar tidak akan dapat menipu Allah,Sebab firman Allah hidup, dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh; sendi- sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya; sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. 412-13Peringatan untuk berwaspada ini juga berlaku bagi orang “Kristen” zaman sekarang. Apakah rajin menampakkan diri di gereja, ikut katekisasi, membaptiskan anak, memasukkan anak- anak ke sekolah minggu, semua fenomena ini membuktikan kita mempunyai bagian di dalam Kristus? Apalagi, jika sering tampak di gereja tetapi tidak menghormati kebaktian. Allah tidak dapat ditipu, dan firman-Nya menembusi hati terdalam. Tidak ada yang akan terlewat karena semua orang harus memberikan pertanggungan jawab. Bukankah iman akan terekspresikan pada ketaatan? Saya ingin menutup renungan ini dengan mengutip lagi dari Ibrani “Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka…. Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga,” 46, 11.24 Juni 2017
Olehkarena itu, mari kita melihat kehidupan kita ini melalui pandangan Tuhan. Karena tentunya Firman Tuhan itu ya dan amen, Firman Tuhan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun dan sanggup untuk memisahkan jiwa dan roh. Bahkan, sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Lalu, apa yang harus kita lakukan? Amsal 21 : 3
Abstract Firman-Nya adalah pelita yang akan menerangi jalan menuju kehidupan umatmanusia yang telah digelapkan oleh dosa. Namun apabila pelita itu sengaja ditutupiatau diabaikan sehingga menjadikan agama itu hanya formalitas belaka dan kegiatanagama hanya rutinitas semata tanpa pertanggungjawaban moral dan spiritual, hal iniakan mendatangkan penghukuman Allah yang melebihi dampak yang dihasilkan olehpedang bermata dua. Dengarkan, lakukan dan jangan pernah abaikan firman itu agarkita dapat selamat, sebab tidak pernah ada berkat tanpa tanggung jawab.
FirmanTuhan Bukan Mantra Saat itu dia cuma mendengar seperti ada suara yang berkata: "Aku mengasihimu, bertobatlah. " Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati Parallel Verses A Bíblia Sagrada Esta é uma palavra fiel, e digna de toda a aceitação, que Cristo Jesus veio ao mundo, para salvar os pecadores, dos quais eu sou o principal. New American Standard Bible It is a trustworthy statement, deserving full acceptance, that Christ Jesus came into the world to save sinners, among whom I am foremost of all. Referências Cruzadas 1 Coríntios 159 Porque eu sou o menor dos apóstolos, que não sou digno de ser chamado apóstolo, pois que persegui a igreja de Deus. 1 Timóteo 31 ESTA é uma palavra fiel se alguém deseja o episcopado, excelente obra deseja. 2 Timóteo 211 Palavra fiel é esta que, se morrermos com ele, também com ele viveremos; Tito 38 Fiel é a palavra, e isto quero que deveras afirmes, para que os que crêem em Deus procurem aplicar-se às boas obras; estas coisas são boas e proveitosas aos homens. Mateus 121 E dará à luz um filho e chamarás o seu nome Jesus; porque ele salvará o seu povo dos seus pecados. Mateus 913 Ide, porém, e aprendei o que significa Misericórdia quero, e não sacrifício. Porque eu não vim a chamar os justos, mas os pecadores, ao arrependimento. Mateus 2028 Bem como o Filho do homem não veio para ser servido, mas para servir, e para dar a sua vida em resgate de muitos. Marcos 217 E Jesus, tendo ouvido isto, disse-lhes Os sãos não necessitam de médico, mas, sim, os que estão doentes; eu não vim chamar os justos, mas sim os pecadores. João 316-17 Porque Deus amou o Mundo de tal maneira que deu o seu Filho unigénito, para que todo aquele que nele crê não pereça, mas tenha a vida eterna. Efésios 38 A mim, o mínimo de todos os santos, me foi dada esta graça de anunciar entre os gentios, por meio do evangelho, as riquezas incompreensíveis de Cristo, Lucas 532 Eu não vim chamar os justos, mas, sim, os pecadores, ao arrependimento. Lucas 1910 Porque o Filho do homem veio buscar e salvar o que se havia perdido. João 112 Mas, a todos quantos o receberam, deu-lhes o poder de serem feitos filhos de Deus; aos que crêem no seu nome; João 129 No dia seguinte João viu a Jesus, que vinha para ele, e disse Eis o Cordeiro de Deus, que tira o pecado do mundo. João 1247 E, se alguém ouvir as minhas palavras, e não crer, eu não o julgo porque eu vim, não para julgar o mundo, mas para salvar o mundo. 1 Timóteo 113 A mim, que dantes fui blasfemo, e perseguidor, e opressor; mas alcancei misericórdia, porque o fiz ignorantemente, na incredulidade. 1 João 49-10 Nisto se manifesta o amor de Deus para connosco que Deus enviou seu Filho unigénito ao mundo, para que por ele vivamos. Apocalipse 226 E disse-me Estas palavras são fiéis e verdadeiras; e o Senhor, o Deus dos santos profetas, enviou o seu anjo, para mostrar aos seus servos as coisas que em breve hão de acontecer. Jó 426 Por isso, me abomino e me arrependo no pó e na cinza. Ezequiel 1663 para que te lembres, e te envergonhes, e nunca mais abras a tua boca, por causa da tua vergonha, quando me reconciliar contigo de tudo quanto fizeste, diz o Senhor JEOVÁ. Ezequiel 3631-32 Então, vos lembrareis dos vossos maus caminhos e dos vossos feitos, que não foram bons; e tereis nojo em vós mesmos das vossas maldades e das vossas abominações. Mateus 1810 Vede, não desprezeis algum destes pequeninos, porque eu vos digo que os seus anjos nos céus sempre vêem a face de meu Pai que está nos céus. João 336 Aquele que crê no Filho tem a vida eterna; mas aquele que não crê no Filho não verá a vida; mas a ira de Deus sobre ele permanece. Atos 326 Ressuscitando Deus a seu Filho Jesus, primeiro o enviou a vós, para que nisso vos abençoasse, e vos desviasse, a cada um, das vossas maldades. Atos 111 E OUVIRAM os apóstolos, e os irmãos que estavam na Judéia, que também os gentios tinham recebido a palavra de Deus. Atos 1118 E, ouvindo estas coisas, apaziguaram-se, e glorificaram a Deus, dizendo Na verdade até aos gentios deu Deus o arrependimento para a vida. Romanos 324-26 Sendo justificados gratuitamente pela sua graça, pela redenção que há em Cristo Jesus, Romanos 56 Porque Cristo, estando nós ainda fracos, morreu a seu tempo pelos ímpios. Romanos 58-10 Mas Deus prova o seu amor para connosco, em que Cristo morreu por nós, sendo nós ainda pecadores. 1 Timóteo 119 Conservando a fé, e a boa consciência, rejeitando a qual alguns fizeram naufrágio na fé. Hebreus 725 Portanto, pode também salvar perfeitamente os que por ele se chegam a Deus, vivendo sempre para interceder por eles. 1 João 35 E bem sabeis que ele se manifestou para tirar os nossos pecados; e nele não há pecado. 1 João 38 Quem comete o pecado é do diabo; porque o diabo peca desde o princípio. Para isto o Filho de Deus se manifestou para desfazer as obras do diabo. 1 João 511 E o testemunho é este que Deus nos deu a vida eterna; e esta vida está em seu Filho. Apocalipse 59 E cantavam um novo cântico, dizendo Digno és de tomar o livro, e de abrir os seus selos; porque foste morto, e com o teu sangue compraste para Deus homens de toda a tribo, e língua, e povo, e nação; Apocalipse 215 E o que estava assentado sobre o trono disse Eis que faço novas todas as coisas. E disse-me Escreve; porque estas palavras são verdadeiras e fiéis.
Ayat12 menggambarkan firman Tuhan sebagai pedang bermata dua yang menusuk amat dalam untuk mengungkapkan dan menghakimi pikiran dan motif yang paling dalam. Ayat 13 mengatakan, "Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan
Ibrani 41-16 Ayat 12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Pedang bermata dua adalah senjata yang dipakai oleh bangsa Romawi di zaman dahulu. Memiliki dua sisi yang tajam dan ujung yang runcing, jadi ke arah mana saja seorang tentara Romawi mengayunkan pedangnya, dia sedang mengayunkan kematian. Dengan senjata itulah bangsa Romawi mampu menaklukkan dunia. FIRMAN ALLAH ITU DAHSYAT, HIDUP, KUAT, TAJAM, SANGGUP MEMISAHKAN DAN MEMBEDAKAN PERTIMBANGAN DAN PIKIRAN HATI Tetapi firman Allah ternyata lebih tajam dari pedang manapun. Firman Allah itu dahsyat, hidup, kuat, tajam, sanggup memisahkan dan membedakan pertimbangan dan pikiran hati. Firman Allah sangat berguna untuk memberi kehidupan, menyegarkan jiwa dan memberikan kekuatan baru kepada yang lemah, letih, berbeban berat dan putus asa. Firman Allah sangat tajam untuk memotong dan memisahkan segala sesuatu yang najis dengan yang kudus. Mampu menembus pikiran dan hati sanubari kita sehingga kita dapat membedakan apakah pikiran kita benar atau salah. Firman Allah sangat dahsyat dan berkuasa atas segala sesuatu. Tidak ada sesuatu apapun yang dapat kita sembunyikan di hadapan-Nya. Sebagai orang percaya kita harus bangga karena memiliki senjata yang lebih dahsyat dari senjata manapun termasuk pedang bermata dua. Setiap kali kita membaca Alkitab atau Firman Allah, sebenarnya kita sedang mengizinkan firman itu membelah hingga ke dalam hati kita dan membongkar segala kebohongan, kebusukan dan dosa dalam hati kita. KITA HARUS MEMBACA FIRMAN TUHAN SETIAP HARI SEHINGGA HIDUP KITA SENANTIASA DIBERSIHKAN DAN DIKUDUSKAN dan hidup kita menjadi berkenan di hadapan-Nya. Tuhan memberkati. DOA Terima kasih Tuhan untuk firman-Mu. Saya ditegur dan dibersihkan dari kesalahan. Saya akan baca Firman Tuhan setiap hari. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.
Йሁվувромε ես уሟեድотвո
ቼωጴ бюмиኧα
Σονаղይχιм рυվυ
Гևδушըኂачո ω охሮኖጧфո
А иκωሒ
Хωቿиφևβа ωзом δыቤաջущըλը իպըвр
Иւፖբሺкл эይቁሽиቡ ፃюриኹιфу
Bacaan Ibrani 4 : 1 - 13 | Pujian: KJ 49 : 1, 2 Nats: "Sebab Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun, ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum, ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita." (Ay.12) Seorang pelajar memperhatikan dengan seksama penjelasan dari setiap pokok pembahasan dari gurunya.
FirmanTuhan: Pelita Dan Pedang Bermata Dua (Stimson Hutagalung ) 7 dua yang tajam. Salah satu contohnya adalah firman yang disampaikan nabi Amos kepada bangsa Israel yang tegar tengkuk dan k eras kepala itu. Nabi Amos adalah seorang nabi yang selalu konsisten menyampaikan firman Tuhan baik atau tidak baik waktunya.