Latindan Terjemahan Surat Ar Ra'd Ayat 28 ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ Allażīna āmanụ wa taṭma`innu qulụbuhum biżikrillāh, alā biżikrillāhi taṭma`innul-qulụb Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID kBOz1iT93-CdB78SocUOwLrGwB7QPBts2jdXo2ozl_VPBt238pJWsg== Baca Surat Ar-Ra'd lengkap dengan bacaan arab, latin & terjemah Indonesia. Website cepat, ringan & hemat kuota. 13 Surat Ar-Ra'd - الرّعد 43 Ayat. QuranKu.id. dark_mode X. Alif Lam Mim Ra. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an). Dan (Kitab) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu itu adalah benar; tetapi kebanyakan manusia الٓمٓر ۚ تِلْكَ ءَايَٰتُ ٱلْكِتَٰبِ ۗ وَٱلَّذِىٓ أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ٱلْحَقُّ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَArab-Latin alif lām mīm rā, tilka āyātul-kitāb, wallażī unzila ilaika mir rabbikal-ḥaqqu wa lākinna akṡaran-nāsi lā yu`minụnArtinya 1. Alif laam miim raa. Ini adalah ayat-ayat Al Kitab Al Quran. Dan Kitab yang diturunkan kepadamu daripada Tuhanmu itu adalah benar akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman kepadanya.ٱللَّهُ ٱلَّذِى رَفَعَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ۖ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ ۖ وَسَخَّرَ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ ۖ كُلٌّ يَجْرِى لِأَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ يُدَبِّرُ ٱلْأَمْرَ يُفَصِّلُ ٱلْءَايَٰتِ لَعَلَّكُم بِلِقَآءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَallāhullażī rafa’as-samāwāti bigairi amadin taraunahā ṡummastawā alal-arsyi wa sakhkharasy-syamsa wal-qamar, kulluy yajrī li`ajalim musammā, yudabbirul-amra yufaṣṣilul-āyāti la’allakum biliqā`i rabbikum tụqinụn2. Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang sebagaimana yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan makhluk-Nya, menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya, supaya kamu meyakini pertemuanmu dengan ٱلَّذِى مَدَّ ٱلْأَرْضَ وَجَعَلَ فِيهَا رَوَٰسِىَ وَأَنْهَٰرًا ۖ وَمِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ جَعَلَ فِيهَا زَوْجَيْنِ ٱثْنَيْنِ ۖ يُغْشِى ٱلَّيْلَ ٱلنَّهَارَ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَwa huwallażī maddal-arḍa wa ja’ala fīhā rawāsiya wa an-hārā, wa ming kulliṡ-ṡamarāti ja’ala fīhā zaujainiṡnaini yugsyil-lailan-nahār, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yatafakkarụn3. Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang ٱلْأَرْضِ قِطَعٌ مُّتَجَٰوِرَٰتٌ وَجَنَّٰتٌ مِّنْ أَعْنَٰبٍ وَزَرْعٌ وَنَخِيلٌ صِنْوَانٌ وَغَيْرُ صِنْوَانٍ يُسْقَىٰ بِمَآءٍ وَٰحِدٍ وَنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلَىٰ بَعْضٍ فِى ٱلْأُكُلِ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَwa fil-arḍi qiṭa’um mutajāwirātuw wa jannātum min a’nābiw wa zar’uw wa nakhīlun ṣinwānuw wa gairu ṣinwāniy yusqā bimā`iw wāḥidiw wa nufaḍḍilu ba’ḍahā alā ba’ḍin fil-ukul, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy ya’qilụn4. Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang وَإِن تَعْجَبْ فَعَجَبٌ قَوْلُهُمْ أَءِذَا كُنَّا تُرَٰبًا أَءِنَّا لَفِى خَلْقٍ جَدِيدٍ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ ٱلْأَغْلَٰلُ فِىٓ أَعْنَاقِهِمْ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَwa in ta’jab fa ajabung qauluhum a iżā kunnā turāban a innā lafī khalqin jadīd, ulā`ikallażīna kafarụ birabbihim, wa ulā`ikal-aglālu fī a’nāqihim, wa ulā`ika aṣ-ḥābun-nār, hum fīhā khālidụn5. Dan jika ada sesuatu yang kamu herankan, maka yang patut mengherankan adalah ucapan mereka “Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan dikembalikan menjadi makhluk yang baru?” Orang-orang itulah yang kafir kepada Tuhannya; dan orang-orang itulah yang dilekatkan belenggu di lehernya; mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di بِٱلسَّيِّئَةِ قَبْلَ ٱلْحَسَنَةِ وَقَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِمُ ٱلْمَثُلَٰتُ ۗ وَإِنَّ رَبَّكَ لَذُو مَغْفِرَةٍ لِّلنَّاسِ عَلَىٰ ظُلْمِهِمْ ۖ وَإِنَّ رَبَّكَ لَشَدِيدُ ٱلْعِقَابِwa yasta’jilụnaka bis-sayyi`ati qablal-ḥasanati wa qad khalat ming qablihimul-maṡulāt, wa inna rabbaka lażụ magfiratil lin-nāsi alā ẓulmihim, wa inna rabbaka lasyadīdul-iqāb6. Mereka meminta kepadamu supaya disegerakan datangnya siksa, sebelum mereka meminta kebaikan, padahal telah terjadi bermacam-macam contoh siksa sebelum mereka. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan yang luas bagi manusia sekalipun mereka zalim, dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar sangat keras ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوْلَآ أُنزِلَ عَلَيْهِ ءَايَةٌ مِّن رَّبِّهِۦٓ ۗ إِنَّمَآ أَنتَ مُنذِرٌ ۖ وَلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍwa yaqụlullażīna kafarụ lau lā unzila alaihi āyatum mir rabbih, innamā anta munżiruw wa likulli qaumin hād7. Orang-orang yang kafir berkata “Mengapa tidak diturunkan kepadanya Muhammad suatu tanda kebesaran dari Tuhannya?” Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi يَعْلَمُ مَا تَحْمِلُ كُلُّ أُنثَىٰ وَمَا تَغِيضُ ٱلْأَرْحَامُ وَمَا تَزْدَادُ ۖ وَكُلُّ شَىْءٍ عِندَهُۥ بِمِقْدَارٍallāhu ya’lamu mā taḥmilu kullu unṡā wa mā tagīḍul-ar-ḥāmu wa mā tazdād, wa kullu syai`in indahụ bimiqdār8. Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ ٱلْكَبِيرُ ٱلْمُتَعَالِālimul-gaibi wasy-syahādatil-kabīrul-muta’āl9. Yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; Yang Maha Besar lagi Maha مِّنكُم مَّنْ أَسَرَّ ٱلْقَوْلَ وَمَن جَهَرَ بِهِۦ وَمَنْ هُوَ مُسْتَخْفٍۭ بِٱلَّيْلِ وَسَارِبٌۢ بِٱلنَّهَارِsawā`um mingkum man asarral-qaula wa man jahara bihī wa man huwa mustakhfim bil-laili wa sāribum bin-nahār10. Sama saja bagi Tuhan, siapa diantaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus-terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan menampakkan diri di siang مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍArab-Latin lahụ mu’aqqibātum mim baini yadaihi wa min khalfihī yaḥfaẓụnahụ min amrillāh, innallāha lā yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirụ mā bi`anfusihim, wa iżā arādallāhu biqaumin sū`an fa lā maradda lah, wa mā lahum min dụnihī miw wālArtinya 11. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain ٱلَّذِى يُرِيكُمُ ٱلْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنشِئُ ٱلسَّحَابَ ٱلثِّقَالَhuwallażī yurīkumul-barqa khaufaw wa ṭama’aw wa yunsyi`us-saḥābaṡ-ṡiqāl12. Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan ٱلرَّعْدُ بِحَمْدِهِۦ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِۦ وَيُرْسِلُ ٱلصَّوَٰعِقَ فَيُصِيبُ بِهَا مَن يَشَآءُ وَهُمْ يُجَٰدِلُونَ فِى ٱللَّهِ وَهُوَ شَدِيدُ ٱلْمِحَالِwa yusabbiḥur-ra’du biḥamdihī wal-malā`ikatu min khīfatih, wa yursiluṣ-ṣawā’iqa fa yuṣību bihā may yasyā`u wa hum yujādilụna fillāh, wa huwa syadīdul miḥāl13. Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, demikian pula para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dialah Tuhan Yang Maha keras دَعْوَةُ ٱلْحَقِّ ۖ وَٱلَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ لَا يَسْتَجِيبُونَ لَهُم بِشَىْءٍ إِلَّا كَبَٰسِطِ كَفَّيْهِ إِلَى ٱلْمَآءِ لِيَبْلُغَ فَاهُ وَمَا هُوَ بِبَٰلِغِهِۦ ۚ وَمَا دُعَآءُ ٱلْكَٰفِرِينَ إِلَّا فِى ضَلَٰلٍlahụ da’watul-ḥaqq, wallażīna yad’ụna min dụnihī lā yastajībụna lahum bisyai`in illā kabāsiṭi kaffaihi ilal-mā`i liyabluga fāhu wa mā huwa bibāligih, wa mā du’ā`ul-kāfirīna illā fī ḍalāl14. Hanya bagi Allah-lah hak mengabulkan doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa ibadat orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia يَسْجُدُ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلَٰلُهُم بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ ۩wa lillāhi yasjudu man fis-samāwāti wal-arḍi ṭau’aw wa kar-haw wa ẓilāluhum bil-guduwwi wal-āṣāl15. Hanya kepada Allah-lah sujud patuh segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa dan sujud pula bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang مَن رَّبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ قُلِ ٱللَّهُ ۚ قُلْ أَفَٱتَّخَذْتُم مِّن دُونِهِۦٓ أَوْلِيَآءَ لَا يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِمْ نَفْعًا وَلَا ضَرًّا ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلْأَعْمَىٰ وَٱلْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِى ٱلظُّلُمَٰتُ وَٱلنُّورُ ۗ أَمْ جَعَلُوا۟ لِلَّهِ شُرَكَآءَ خَلَقُوا۟ كَخَلْقِهِۦ فَتَشَٰبَهَ ٱلْخَلْقُ عَلَيْهِمْ ۚ قُلِ ٱللَّهُ خَٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍ وَهُوَ ٱلْوَٰحِدُ ٱلْقَهَّٰرُqul mar rabbus-samāwāti wal-arḍ, qulillāh, qul a fattakhażtum min dụnihī auliyā`a lā yamlikụna li`anfusihim naf’aw wa lā ḍarrā, qul hal yastawil-a’mā wal-baṣīru am hal tastawiẓ-ẓulumātu wan-nụr, am ja’alụ lillāhi syurakā`a khalaqụ kakhalqihī fa tasyābahal-khalqu alaihim, qulillāhu khāliqu kulli syai`iw wa huwal-wāḥidul-qahhār16. Katakanlah “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya “Allah”. Katakanlah “Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak pula kemudharatan bagi diri mereka sendiri?”. Katakanlah “Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dialah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَسَالَتْ أَوْدِيَةٌۢ بِقَدَرِهَا فَٱحْتَمَلَ ٱلسَّيْلُ زَبَدًا رَّابِيًا ۚ وَمِمَّا يُوقِدُونَ عَلَيْهِ فِى ٱلنَّارِ ٱبْتِغَآءَ حِلْيَةٍ أَوْ مَتَٰعٍ زَبَدٌ مِّثْلُهُۥ ۚ كَذَٰلِكَ يَضْرِبُ ٱللَّهُ ٱلْحَقَّ وَٱلْبَٰطِلَ ۚ فَأَمَّا ٱلزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَآءً ۖ وَأَمَّا مَا يَنفَعُ ٱلنَّاسَ فَيَمْكُثُ فِى ٱلْأَرْضِ ۚ كَذَٰلِكَ يَضْرِبُ ٱللَّهُ ٱلْأَمْثَالَanzala minas-samā`i mā`an fa sālat audiyatum biqadarihā faḥtamalas-sailu zabadar rābiyā, wa mimmā yụqidụna alaihi fin-nāribtigā`a ḥilyatin au matā’in zabadum miṡluh, każālika yaḍribullāhul-ḥaqqa wal-bāṭil, fa ammaz-zabadu fa yaż-habu jufā`ā, wa ammā mā yanfa’un-nāsa fa yamkuṡu fil-arḍ, każālika yaḍribullāhul-amṡāl17. Allah telah menurunkan air hujan dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa logam yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada pula buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan bagi yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat ٱسْتَجَابُوا۟ لِرَبِّهِمُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ وَٱلَّذِينَ لَمْ يَسْتَجِيبُوا۟ لَهُۥ لَوْ أَنَّ لَهُم مَّا فِى ٱلْأَرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُۥ مَعَهُۥ لَٱفْتَدَوْا۟ بِهِۦٓ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ سُوٓءُ ٱلْحِسَابِ وَمَأْوَىٰهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ ٱلْمِهَادُlillażīnastajābụ lirabbihimul-ḥusnā, wallażīna lam yastajībụ lahụ lau anna lahum mā fil-arḍi jamī’aw wa miṡlahụ ma’ahụ laftadau bih, ulā`ika lahum sū`ul-ḥisābi wa ma`wāhum jahannam, wa bi`sal-mihād18. Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya, disediakan pembalasan yang baik. Dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan Tuhan, sekiranya mereka mempunyai semua kekayaan yang ada di bumi dan ditambah sebanyak isi bumi itu lagi besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan kekayaan itu. Orang-orang itu disediakan baginya hisab yang buruk dan tempat kediaman mereka ialah Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat أَفَمَن يَعْلَمُ أَنَّمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ٱلْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَىٰٓ ۚ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِa fa may ya’lamu annamā unzila ilaika mir rabbikal-ḥaqqu kaman huwa a’mā, innamā yatażakkaru ulul-albāb19. Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran,ٱلَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ ٱللَّهِ وَلَا يَنقُضُونَ ٱلْمِيثَٰقَallażīna yụfụna bi’ahdillāhi wa lā yangquḍụnal-mīṡāq20. yaitu orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian,وَٱلَّذِينَ يَصِلُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوٓءَ ٱلْحِسَابِArab-Latin wallażīna yaṣilụna mā amarallāhu bihī ay yụṣala wa yakhsyauna rabbahum wa yakhāfụna sū`al-ḥisābArtinya 21. dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang صَبَرُوا۟ ٱبْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِٱلْحَسَنَةِ ٱلسَّيِّئَةَ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ عُقْبَى ٱلدَّارِwallażīna ṣabarubtigā`a waj-hi rabbihim wa aqāmuṣ-ṣalāta wa anfaqụ mimmā razaqnāhum sirraw wa alāniyataw wa yadra`ụna bil-ḥasanatis-sayyi`ata ulā`ika lahum uqbad-dār22. Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan yang baik,جَنَّٰتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَن صَلَحَ مِنْ ءَابَآئِهِمْ وَأَزْوَٰجِهِمْ وَذُرِّيَّٰتِهِمْ ۖ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِم مِّن كُلِّ بَابٍjannātu adniy yadkhulụnahā wa man ṣalaḥa min ābā`ihim wa azwājihim wa żurriyyātihim wal-malā`ikatu yadkhulụna alaihim ming kulli bāb23. yaitu surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;سَلَٰمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى ٱلدَّارِsalāmun alaikum bimā ṣabartum fa ni’ma uqbad-dār24. sambil mengucapkan “Salamun alaikum bima shabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan يَنقُضُونَ عَهْدَ ٱللَّهِ مِنۢ بَعْدِ مِيثَٰقِهِۦ وَيَقْطَعُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِى ٱلْأَرْضِ ۙ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوٓءُ ٱلدَّارِwallażīna yangquḍụna ahdallāhi mim ba’di mīṡāqihī wa yaqṭa’ụna mā amarallāhu bihī ay yụṣala wa yufsidụna fil-arḍi ulā`ika lahumul-la’natu wa lahum sū`ud-dār25. Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk Jahannam.ٱللَّهُ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقْدِرُ ۚ وَفَرِحُوا۟ بِٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا فِى ٱلْءَاخِرَةِ إِلَّا مَتَٰعٌallāhu yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u wa yaqdir, wa fariḥụ bil-ḥayātid-dun-yā, wa mal-ḥayātud-dun-yā fil-ākhirati illā matā’26. Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu dibanding dengan kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan yang sedikit.وَيَقُولُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوْلَآ أُنزِلَ عَلَيْهِ ءَايَةٌ مِّن رَّبِّهِۦ ۗ قُلْ إِنَّ ٱللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِىٓ إِلَيْهِ مَنْ أَنَابَwa yaqụlullażīna kafarụ lau lā unzila alaihi āyatum mir rabbih, qul innallāha yuḍillu may yasyā`u wa yahdī ilaihi man anāb27. Orang-orang kafir berkata “Mengapa tidak diturunkan kepadanya Muhammad tanda mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya”,ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُallażīna āmanụ wa taṭma`innu qulụbuhum biżikrillāh, alā biżikrillāhi taṭma`innul-qulụb28. yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ طُوبَىٰ لَهُمْ وَحُسْنُ مَـَٔابٍallażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti ṭụbā lahum wa ḥusnu ma`āb29. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang أَرْسَلْنَٰكَ فِىٓ أُمَّةٍ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهَآ أُمَمٌ لِّتَتْلُوَا۟ عَلَيْهِمُ ٱلَّذِىٓ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ وَهُمْ يَكْفُرُونَ بِٱلرَّحْمَٰنِ ۚ قُلْ هُوَ رَبِّى لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ مَتَابِkażālika arsalnāka fī ummating qad khalat ming qablihā umamul litatluwā alaihimullażī auḥainā ilaika wa hum yakfurụna bir-raḥmān, qul huwa rabbī lā ilāha illā huw, alaihi tawakkaltu wa ilaihi matāb30. Demikianlah, Kami telah mengutus kamu pada suatu umat yang sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumnya, supaya kamu membacakan kepada mereka Al Quran yang Kami wahyukan kepadamu, padahal mereka kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Katakanlah “Dialah Tuhanku tidak ada Tuhan selain Dia; hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya aku bertaubat”.وَلَوْ أَنَّ قُرْءَانًا سُيِّرَتْ بِهِ ٱلْجِبَالُ أَوْ قُطِّعَتْ بِهِ ٱلْأَرْضُ أَوْ كُلِّمَ بِهِ ٱلْمَوْتَىٰ ۗ بَل لِّلَّهِ ٱلْأَمْرُ جَمِيعًا ۗ أَفَلَمْ يَا۟يْـَٔسِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن لَّوْ يَشَآءُ ٱللَّهُ لَهَدَى ٱلنَّاسَ جَمِيعًا ۗ وَلَا يَزَالُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ تُصِيبُهُم بِمَا صَنَعُوا۟ قَارِعَةٌ أَوْ تَحُلُّ قَرِيبًا مِّن دَارِهِمْ حَتَّىٰ يَأْتِىَ وَعْدُ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُخْلِفُ ٱلْمِيعَادَArab-Latin walau anna qur`ānan suyyirat bihil-jibālu au quṭṭi’at bihil-arḍu au kullima bihil-mautā, bal lillāhil-amru jamī’ā, a fa lam yai`asillażīna āmanū al lau yasyā`ullāhu laḥadan-nāsa jamī’ā, wa lā yazālullażīna kafarụ tuṣībuhum bimā ṣana’ụ qāri’atun au taḥullu qarībam min dārihim ḥattā ya`tiya wa’dullāh, innallāha lā yukhliful-mī’ādArtinya 31. Dan sekiranya ada suatu bacaan kitab suci yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, tentulah Al Quran itulah dia. Sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki semua manusia beriman, tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi ٱسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّن قَبْلِكَ فَأَمْلَيْتُ لِلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ثُمَّ أَخَذْتُهُمْ ۖ فَكَيْفَ كَانَ عِقَابِwa laqadistuhzi`a birusulim ming qablika fa amlaitu lillażīna kafarụ ṡumma akhażtuhum fa kaifa kāna iqāb32. Dan sesungguhnya telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka Aku beri tangguh kepada orang-orang kafir itu kemudian Aku binasakan mereka. Alangkah hebatnya siksaan-Ku itu!أَفَمَنْ هُوَ قَآئِمٌ عَلَىٰ كُلِّ نَفْسٍۭ بِمَا كَسَبَتْ ۗ وَجَعَلُوا۟ لِلَّهِ شُرَكَآءَ قُلْ سَمُّوهُمْ ۚ أَمْ تُنَبِّـُٔونَهُۥ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِى ٱلْأَرْضِ أَم بِظَٰهِرٍ مِّنَ ٱلْقَوْلِ ۗ بَلْ زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مَكْرُهُمْ وَصُدُّوا۟ عَنِ ٱلسَّبِيلِ ۗ وَمَن يُضْلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنْ هَادٍa fa man huwa qā`imun alā kulli nafsim bimā kasabat, wa ja’alụ lillāhi syurakā`, qul sammụhum, am tunabbi`ụnahụ bimā lā ya’lamu fil-arḍi am biẓāhirim minal-qaụl, bal zuyyina lillażīna kafarụ makruhum wa ṣuddụ anis-sabīl, wa may yuḍlilillāhu fa mā lahụ min hād33. Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap diri terhadap apa yang diperbuatnya sama dengan yang tidak demikian sifatnya? Mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah. Katakanlah “Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu”. Atau apakah kamu hendak memberitakan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya di bumi, atau kamu mengatakan tentang hal itu sekadar perkataan pada lahirnya saja. Sebenarnya orang-orang kafir itu dijadikan oleh syaitan memandang baik tipu daya mereka dan dihalanginya dari jalan yang benar. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorangpun yang akan memberi عَذَابٌ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَلَعَذَابُ ٱلْءَاخِرَةِ أَشَقُّ ۖ وَمَا لَهُم مِّنَ ٱللَّهِ مِن وَاقٍlahum ażābun fil-ḥayātid-dun-yā wa la’ażābul-ākhirati asyaqq, wa mā lahum minallāhi miw wāq34. Bagi mereka azab dalam kehidupan dunia dan sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras dan tak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari azab مَّثَلُ ٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى وُعِدَ ٱلْمُتَّقُونَ ۖ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ أُكُلُهَا دَآئِمٌ وَظِلُّهَا ۚ تِلْكَ عُقْبَى ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوا۟ ۖ وَّعُقْبَى ٱلْكَٰفِرِينَ ٱلنَّارُmaṡalul-jannatillatī wu’idal-muttaqụn, tajrī min taḥtihal-an-hār, ukuluhā dā`imuw wa ẓilluhā, tilka uqballażīnattaqaw wa uqbal-kāfirīnan-nār35. Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah seperti taman; mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya demikian pula. Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah ءَاتَيْنَٰهُمُ ٱلْكِتَٰبَ يَفْرَحُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ ۖ وَمِنَ ٱلْأَحْزَابِ مَن يُنكِرُ بَعْضَهُۥ ۚ قُلْ إِنَّمَآ أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ ٱللَّهَ وَلَآ أُشْرِكَ بِهِۦٓ ۚ إِلَيْهِ أَدْعُوا۟ وَإِلَيْهِ مَـَٔابِwallażīna ātaināhumul-kitāba yafraḥụna bimā unzila ilaika wa minal-aḥzābi may yungkiru ba’ḍah, qul innamā umirtu an a’budallāha wa lā usyrika bih, ilaihi ad’ụ wa ilaihi ma`āb36. Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepada mereka bergembira dengan kitab yang diturunkan kepadamu, dan di antara golongan-golongan Yahudi dan Nasrani yang bersekutu, ada yang mengingkari sebahagiannya. Katakanlah “Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan sesuatupun dengan Dia. Hanya kepada-Nya aku seru manusia dan hanya kepada-Nya aku kembali”.وَكَذَٰلِكَ أَنزَلْنَٰهُ حُكْمًا عَرَبِيًّا ۚ وَلَئِنِ ٱتَّبَعْتَ أَهْوَآءَهُم بَعْدَمَا جَآءَكَ مِنَ ٱلْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّ وَلَا وَاقٍwa każālika anzalnāhu ḥukman arabiyyā, wa la`inittaba’ta ahwā`ahum ba’da mā jā`aka minal-ilmi mā laka minallāhi miw waliyyiw wa lā wāq37. Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan yang benar dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap siksa أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّن قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَٰجًا وَذُرِّيَّةً ۚ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَن يَأْتِىَ بِـَٔايَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۗ لِكُلِّ أَجَلٍ كِتَابٌwa laqad arsalnā rusulam ming qablika wa ja’alnā lahum azwājaw wa żurriyyah, wa mā kāna lirasụlin ay ya`tiya bi`āyatin illā bi`iżnillāh, likulli ajaling kitāb38. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat mukjizat melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab yang tertentu.يَمْحُوا۟ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِندَهُۥٓ أُمُّ ٱلْكِتَٰبِyam-ḥullāhu mā yasyā`u wa yuṡbit, wa indahū ummul-kitāb39. Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab Lauh mahfuzh.وَإِن مَّا نُرِيَنَّكَ بَعْضَ ٱلَّذِى نَعِدُهُمْ أَوْ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَإِنَّمَا عَلَيْكَ ٱلْبَلَٰغُ وَعَلَيْنَا ٱلْحِسَابُwa im mā nuriyannaka ba’ḍallażī na’iduhum au natawaffayannaka fa innamā alaikal-balāgu wa alainal-ḥisāb40. Dan jika Kami perlihatkan kepadamu sebahagian siksa yang Kami ancamkan kepada mereka atau Kami wafatkan kamu hal itu tidak penting bagimu karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedang Kami-lah yang menghisab amalan يَرَوْا۟ أَنَّا نَأْتِى ٱلْأَرْضَ نَنقُصُهَا مِنْ أَطْرَافِهَا ۚ وَٱللَّهُ يَحْكُمُ لَا مُعَقِّبَ لِحُكْمِهِۦ ۚ وَهُوَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِArab-Latin a wa lam yarau annā na`til-arḍa nangquṣuhā min aṭrāfihā, wallāhu yaḥkumu lā mu’aqqiba liḥukmih, wa huwa sarī’ul-ḥisābArtinya 41. Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah orang-orang kafir, lalu Kami kurangi daerah-daerah itu sedikit demi sedikit dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukum menurut kehendak-Nya, tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dialah Yang Maha cepat مَكَرَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلِلَّهِ ٱلْمَكْرُ جَمِيعًا ۖ يَعْلَمُ مَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ ۗ وَسَيَعْلَمُ ٱلْكُفَّٰرُ لِمَنْ عُقْبَى ٱلدَّارِwa qad makarallażīna ming qablihim fa lillāhil-makru jamī’ā, ya’lamu mā taksibu kullu nafs, wa saya’lamul-kuffāru liman uqbad-dār42. Dan sungguh orang-orang kafir yang sebelum mereka kafir Mekah telah mengadakan tipu daya, tetapi semua tipu daya itu adalah dalam kekuasaan Allah. Dia mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap diri, dan orang-orang kafir akan mengetahui untuk siapa tempat kesudahan yang baik ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَسْتَ مُرْسَلًا ۚ قُلْ كَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدًۢا بَيْنِى وَبَيْنَكُمْ وَمَنْ عِندَهُۥ عِلْمُ ٱلْكِتَٰبِwa yaqụlullażīna kafarụ lasta mursalā, qul kafā billāhi syahīdam bainī wa bainakum wa man indahụ ilmul-kitāb43. Berkatalah orang-orang kafir “Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul”. Katakanlah “Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu, dan antara orang yang mempunyai ilmu Al Kitab”.Surat ke-13 ar-Ra’d, artinya Guruh petir, lengkap ayat 1-43. Berisikan penjelasan tentang hakikat kekuatan dan kodrat Ilahiyah dan bukti-buktinya, penetapan janji pahala, ancaman siksa, dan Sunnah Ilahiyah dalam perubahan dan pergantian. Baca Surat Muhammad Ayat 8 dengan text arab, latin, terjemah dan tafsir. Cepat dibuka, hemat kuota. Bacalah! Baca banyak konten yang tersering dikaji, seperti surat/ayat: Al-Ahzab 43, Al-Qalam, Ar-Ra'd 31, Ar-Rahman 33, Al-Baqarah 285, Al-Hujurat 11. Termasuk Al-Baqarah 282, Ali Imran 26-27, Al-Baqarah 261, Al-'Ashr 3, An-Najm 39-42, Al
وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلَٰلُهُم بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ ۩ Arab-Latin Wa lillāhi yasjudu man fis-samāwāti wal-arḍi ṭau'aw wa kar-haw wa ẓilāluhum bil-guduwwi wal-āṣālArtinya Hanya kepada Allah-lah sujud patuh segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa dan sujud pula bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari. Ar-Ra'd 14 ✵ Ar-Ra'd 16 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Menarik Berkaitan Dengan Surat Ar-Ra’d Ayat 15 Paragraf di atas merupakan Surat Ar-Ra’d Ayat 15 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah menarik dari ayat ini. Ada beberapa penjelasan dari beragam ahli tafsir berkaitan makna surat Ar-Ra’d ayat 15, sebagiannya sebagaimana tercantum📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan kepada Allah semata bersujudnya dalam keadaan tunduk dan patuh setiap yang ada di langit dan dibumi. Maka orang-orang mukmin itu tunduk kepadaNya dengan suka rela, sedang orang-orang kafir tunduk dengan dipaksa, sebab mereka menyombongkan diri, enggan untuk beribadah kepadaNya. Adapaun keadaan dan fitrah mereka justru mendustakan mereka terkait hal tersebut. Begitu juga bayang-bayang makhluk-makhluk tunduk kepada keagunganNya, bergerak dengan iradahNya di permulaan siang dan penutup hari.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram15. Hanya kepada Allah semata seluruh apa yang ada di langit dan di bumi tunduk dengan bersujud, orang Mukmin dan orang kafir dalam hal ini adalah sama, hanya saja orang Mukmin tunduk dan sujud kepada Allah dengan suka rela, sementara orang kafir tunduk karena terpaksa. Fitrah orang mukmin membisikinya untuk tunduk kepada-Nya secara suka rela. Hanya kepada-Nya semua bayangan makhluk tunduk di pagi dan petang hari.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah15. Dan hanya kepada Allah penduduk langit dan bumi tunduk dan patuh; orang-orang yang beriman tunduk dengan suka rela, sedangkan orang-orang kafir tunduk dengan terpaksa pada saat mereka tertimpa musibah; demikian pula orang-orang zalim. Dan segala makhluk dan bayangannya bersujud kepada Allah dengan memanjang di tanah pada waktu pagi dan sore dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah15. وَ ِللهِ يَسْجُدُ مَن فِى السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ Hanya kepada Allah-lah sujud patuh segala apa yang di langit dan di bumi Yang dimaksud dengan sujud disini adalah ketaatan kepada perintah dan aturan-Nya dalam diri makhluk-makhluk tersebut seperti kesehatan dan penyakit, hidup dan mati, dan kaya dan miskin. طَوْعًا وَكَرْهًاbaik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa Orang-orang kafir patuh kepada aturan Allah dengan terpaksa, sedangkan orang-orang beriman patuh dengan penuh kerelaan sehingga mereka menyembah Allah sebagaimana yang Dia perintahkan. وَظِلٰلُهُمْ بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِdan sujud pula bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari Yakni bayangan manusia yang selalu mengikutinya, ikut bersujud dengan perintah Allah. Allah menyebutkan waktu pagi dan petang karena di waktu tersebut bayangan tampak lebih jelas.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah15. Dan hanya kepada Allahlah seluruh yang ada di langit dan bumi itu tunduk karena taat, yaitu orang-orang yang beriman pada waktu senang dan susah, atau karena terpaksa, yaitu orang-orang kufur pada saat menderita dan susah. Sel-sel mereka juga tunduk mengikuti tunduknya pemiliknya di permulaan siang dan waktu setelah ashar sampai maghrib. Dua waktu ini lebih baik dipenuhi dengan dzikir karena bertambahnya bayang-bayang yang tampak pada saat itu.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Hanya kepada Allahlah siapa saja yang ada di langit dan di bumi bersujud, karena sukarela maupun terpaksa, begitu juga bayang-bayang mereka} bayang-bayang orang yang memiliki bayangan di antara mereka {pada waktu pagi dan petang} di awal dan akhir siangMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H15. Segala sesuatu yang berada di dalam langit dan bumi tunduk patuh kepada Rabbnya, sujud kepadaNya “baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa,” maka sikap sukarela adalah bagi orang yang melakukan sujud dan tunduk patuh atas keinginan sendiri sebagaimana tunduknya kaum Mukminin. Sementara keterpaksaan adalah bagi oranag yang menyombongkan diri dari beribadah kepada Rabbnya. Padahal kondisi dan fitrahnya mendustakannya dalam hal tersebut. “Dan bayang-bayangnya di waktu pagi dan waktu petang sujud pula,” dan bayang-bayang para makhluk di permulaan hari dan penghujungnya bersujud pula. Cara bersujud masing-masing makhluk sesuai dengan kondisinya sebagaimana yang difirmankan Allah, "Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun." Al-Isra44. Apabila setiap makhluk telah bersujud kepada Rabbnya, baik dengan sukarela atau terpaksa, maka Dia-lah sesembahan yang benar, Dzat yang disembah lagi terpuji dengan sebenarnya. Maka, label ketuhanan baagi selainnya adalah batil. Olleh karenanya, Dia menyebutkan kebatilan ketuhanan bagi selainNya, dan mengetengahkan sejumlah buktinya dengan berfirman,📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid NabawiMakna kata بِٱلۡغُدُوِّ وَٱلۡأٓصَالِ bil ghuduwwi wal aashaal pada al-bukr jamak dari bukrah pagi hari dan al-asyaayaa jamak dari asyiyyah malam hari. Makna ayat Firman-nya وَلِلَّهِۤ يَسۡجُدُۤ مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ yaitu para malaikat وَٱلۡأَرۡضِ dari kalangan orang yang beriman sujud kepada-Nya dengan senang hati dan munafik sujud secara terpaksa, وَظِلَٰلُهُم bayangan mereka juga ikut bersujud بِٱلۡغُدُوِّ di awal siang وَٱلۡأٓصَالِ di akhir siang, dan makna dari ayat yang mulia ini Jika orang-orang kafir enggan sujud, tidak mau taat beribadah hanya kepada Allah ta’ala, maka sesungguhnya senantiasa sujud kepada Allah, siapapun yang ada di langit, berupa malaikat, dan di bumi, berupa jin dan manusia yang beriman, mereka sujud dengan senang hati, orang kafir mereka akan bersujud jika dipaksa, orang munafik mereka sujud dengan berat hati dan terpaksa, dan bayangan mereka sujud kepada-Nya di pagi hari dan petang sebagaimana mereka tunduk kepada ketentuan Allah dan hukum-Nya sehingga mereka tidak bias keluar darinya bagaimananpun juga. Dia lah yang telah menciptakan mereka, membentuk mereka sesuai kehendak-Nya, memberikan mereka rizki, dan mematikan mereka kapanpun ia kehendaki, maka sujud, ketundukkan, serta ruku’ apa yang pantas untuk ini semua? Pelajaran dari ayat • Makhluk seluruhnya sujud kepada Allah baik ia dengan senang hati atau dengan terpaksa, karena seluruhnya tunduk dan patuh di bawah hukum Allah dan pengaturan-Nya. • Disyariatkan sujud bagi qari’ dan pendengar ketika dibacakan ayat وَظِلَٰلُهُم بِٱلۡغُدُوِّ وَٱلۡأٓصَالِ۩, disunnahkan juga dalam keadaan suci, menghadap kiblat, dan bertakbir ketika turun sujud dan naik darinya, dan tidak perlu salam.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Ar-Ra’d ayat 15 Seperti halnya orang-orang mukmin. Seperti halnya orang-orang munafik. Segala sesuatu sujud sesuai keadaannya masing-masing. Jika semua semakhluk bersujud kepada-Nya baik dengan senang atau terpaksa, maka dapat diketahui bahwa Allah Dialah Tuhan yang sebenarnya, yang berhak disembah dan dipuji dengan sebenarnya, dan bahwa penuhanan selain-Nya adalah batil. Oleh karena itu, pada ayat selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan kebatilannya dan menyebutkan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ar-Ra’d Ayat 15Hanya kepada Allah-lah manusia pantas memanjatkan doa. Karena itu, hanya kepada dia pula seharusnya makhluk bersujud dan merendahkan diri. Dan semua makhluk sujud kepada Allah, baik makhluk yang ada di langit maupun makhluk yang ada di bumi, baik dengan sadar dan kemauan sendiri, maupun dengan cara terpaksa; dan bersujud pula bayang-bayang mereka, pada waktu pagi dan petang hari. Ayat-ayat yang lalu telah membuktikan betapa Allah mahakuasa, maha mengetahui, dan mahaperkasa. Melalui ayat berikut Allah lalu meminta nabi Muhammad mengajukan pertanyaan kepada orangorang kafir. Katakanlah, siapakah tuhan pemilik langit dan bumi' katakanlah, wahai nabi Muhammad, Allah. Katakanlah lagi kepada mereka, pantaskah kamu, wahai penduduk mekah, mengambil berhala sebagai pelindung-pelindung selain Allah, padahal mereka tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi dirinya sendiri' katakanlah, wahai nabi, samakah orang yang buta dengan yang dapat melihat' atau samakah keadaan yang gelap gulita dengan keadaan yang terang benderang' apakah mereka, yakni orang yang menyekutukan Allah, menjadikan pula sekutu-sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya, sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka' katakanlah, Allah adalah pencipta segala sesuatu, tidak akan pernah ada yang wujud kecuali dia ciptakan, dan dia tuhan yang maha esa, dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian pelbagai penafsiran dari para mufassir terhadap isi dan arti surat Ar-Ra’d ayat 15 arab-latin dan artinya, semoga menambah kebaikan bagi kita. Support usaha kami dengan memberikan backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Yang Paling Sering Dicari Telaah berbagai topik yang paling sering dicari, seperti surat/ayat Al-Ma’idah 2, At-Takatsur, Al-Isra 23, Yunus 40-41, Ali Imran, Al-Baqarah 83. Ada pula An-Nur 2, Asy-Syams, Al-Baqarah 286, Al-Mujadalah 11, Al-Hujurat 12, Az-Zalzalah. Al-Ma’idah 2At-TakatsurAl-Isra 23Yunus 40-41Ali ImranAl-Baqarah 83An-Nur 2Asy-SyamsAl-Baqarah 286Al-Mujadalah 11Al-Hujurat 12Az-Zalzalah Pencarian al waqiah tafsirweb, quran surat al maidah ayat 48, ayat al mulk, surat tabbat, اللهم رب الناس أذهب البأس اشف أنت الشافي لا شافي إلا أنت شفاء لا يغادر سقما Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Apabila Allah menghendaki keburukan bagi suatu kaum dengan penyakit, kemiskinan, atau bermacam-macam cobaan yang lain sebagai akibat dari perbuatan buruk yang mereka kerjakan, maka tak ada seorang pun yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Allah. Latin dan Terjemahan Surat Ar Ra'd Ayat 11 لَهُۥ

Ilustrasi Al-quran. Foto Din Mohd Yaman/ShutterstockSurat Ar-Ra'd ayat 34 merupakan ayat Alquran yang membahas tentang Arkanul IslamAl-Qur'an dan Terjemahan New Cordova yang ditunjukkan dari tafsir wajiz yang berbunyi Mereka orang kafir yang menyimpang dari jalan Allah mendapat siksaan dalam kehidupan dunia, seperti kekalahan dalam perang dan kehinaan hidup, dan mereka juga akan mendapat azab di akhirat. Sungguh, azab di akhirat itu pasti lebih keras. Tidak ada seorang pun yang dapat melindungi dan menyelamatkan mereka dari azab Allah di dunia maupun surat Ar-Ra'd ayat 34 beserta terjemahan dan tafsir menurut Kemenag Latin Surat Ar-Ra'd Ayat 34Lahum 'ażābun fil-ḥayātid-dun-yā wa la'ażābul-ākhirati asyaqq, wa mā lahum minallāhi miw wāqBagi mereka azab dalam kehidupan dunia dan sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras dan tak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari azab lengkap Surat Ar-Ra'd Ayat 34 menurut Kemenag RIAyat ini menjelaskan betapa malangnya nasib orang-orang yang sesat itu, dan bagaimana besarnya kerugian yang mereka derita, yaitu kesengsaraan hidup di dunia ini, sedangkan di akhirat akan diazab lebih berat lagi. Mereka tidak mendapatkan seorang pelindung pun dari azab selaku penulis sangat terbuka apabila pembaca memiliki kritik dan saran. Silahkan hubungi kami melalui alamat surel berikut [email protected]

Arti ar rad adalah "guruh/petir", surah ini memiliki 43 ayat dan didalamnya terdapat ayat sajdah, yakni di ayat ke 15. Dalam klasifikasi surah Al Quran berdasarkan tempat turunnya, surah Ar Rad masuk kedalam golongan surah Makkiayah. Artinya, surah Ar Ra'd diturunkan di kawasan Makkah. Kemudian dalam mushaf Al Quran, surah ar rad

الۤمّۤرٰۗ تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِۗ وَالَّذِيْٓ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ الْحَقُّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُوْنَ Alif lām mīm rā, tilka āyātul-kitābi, wal-lażī unzila ilaika mir rabbikal-ḥaqqu wa lākinna akṡaran-nāsi lā yu'minūna. Alif Lām Mīm Rā. Itulah ayat-ayat Kitab Al-Qur’an. Kitab yang diturunkan kepadamu Nabi Muhammad dari Tuhanmu itu adalah kebenaran, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman. اَللّٰهُ الَّذِيْ رَفَعَ السَّمٰوٰتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ يَّجْرِيْ لِاَجَلٍ مُّسَمًّىۗ يُدَبِّرُ الْاَمْرَ يُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاۤءِ رَبِّكُمْ تُوْقِنُوْنَ Allāhul-lażī rafaas-samāwāti bigairi amadin taraunahā ṡummastawā alal-arsyi wa sakhkharasy-syamsa wal-qamara, kulluy yajrī li'ajalim musammān, yudabbirul-amra yufaṣṣilul-āyāti laallakum biliqā'i rabbikum tūqinūna. Allah yang meninggikan langit tanpa tiang yang dapat kamu lihat. Kemudian, Dia bersemayam di atas Arasy serta menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang telah ditentukan kiamat. Dia Allah mengatur urusan makhluk-Nya dan memerinci tanda-tanda kebesaran-Nya agar kamu meyakini pertemuan kamu dengan Tuhanmu. وَهُوَ الَّذِيْ مَدَّ الْاَرْضَ وَجَعَلَ فِيْهَا رَوَاسِيَ وَاَنْهٰرًا ۗوَمِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ جَعَلَ فِيْهَا زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ Wa huwal-lażī maddal-arḍa wa jaala fīhā rawāsiya wa anhārān, wa min kulliṡ-ṡamarāti jaala fīhā zaujainiṡnaini yugsyil-lailan-nahāra, inna fī żālika la'āyātil liqaumiy yatafakkarūna. Dialah yang menghamparkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dia menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan dan menutupkan malam pada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir. وَفِى الْاَرْضِ قِطَعٌ مُّتَجٰوِرٰتٌ وَّجَنّٰتٌ مِّنْ اَعْنَابٍ وَّزَرْعٌ وَّنَخِيْلٌ صِنْوَانٌ وَّغَيْرُ صِنْوَانٍ يُّسْقٰى بِمَاۤءٍ وَّاحِدٍۙ وَّنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلٰى بَعْضٍ فِى الْاُكُلِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ Wa fil-arḍi qiṭaum mutajāwirātuw wa jannātum min anābiw wa zaruw wa nakhīlun ṣinwānuw wa gairu ṣinwāniy yusqā bimā'iw wāḥidin, wa nufaḍḍilu baḍahā alā baḍin fil-ukuli, inna fī żālika la'āyātil liqaumiy yaqilūna. Di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman, dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang. Semua disirami dengan air yang sama, tetapi Kami melebihkan tanaman yang satu atas yang lainnya dalam hal rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang mengerti. ۞ وَاِنْ تَعْجَبْ فَعَجَبٌ قَوْلُهُمْ ءَاِذَا كُنَّا تُرٰبًا ءَاِنَّا لَفِيْ خَلْقٍ جَدِيْدٍ ەۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْۚ وَاُولٰۤىِٕكَ الْاَغْلٰلُ فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ Wa in tajab fa ajabun qauluhum a'iżā kunnā turāban a'innā lafī khalqin jadīdin, ulā'ikal-lażīna kafarū birabbihim, wa ulā'ikal-aglālu fī anāqihim, wa ulā'ika aṣḥābun-nāri, hum fīhā khālidūna. Jika engkau Nabi Muhammad heran, justru yang mengherankan adalah ucapan mereka orang-orang kafir, “Apakah bila kami telah menjadi tanah, kami benar-benar akan dikembalikan menjadi makhluk yang baru?” Mereka itulah orang-orang yang kufur kepada Tuhannya. Mereka itulah orang-orang yang dilekatkan belenggu di lehernya. Mereka adalah para penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. وَيَسْتَعْجِلُوْنَكَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ وَقَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمُ الْمَثُلٰتُۗ وَاِنَّ رَبَّكَ لَذُوْ مَغْفِرَةٍ لِّلنَّاسِ عَلٰى ظُلْمِهِمْۚ وَاِنَّ رَبَّكَ لَشَدِيْدُ الْعِقَابِ Wa yastajilūnaka bis-sayyi'ati qablal-ḥasanati wa qad khalat min qablihimul-maṡulātu, wa inna rabbaka lażū magfiratil lin-nāsi alā ẓulmihim, wa inna rabbaka lasyadīdul-iqābi. Mereka meminta kepadamu agar keburukan siksaan dipercepat sebelum datangnya kebaikan, padahal sungguh telah berlalu bermacam-macam contoh siksaan sebelum mereka. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar memiliki ampunan bagi manusia meskipun mereka zalim. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar keras hukuman-Nya. وَيَقُوْلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَآ اُنْزِلَ عَلَيْهِ اٰيَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖۗ اِنَّمَآ اَنْتَ مُنْذِرٌ وَّلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍ ࣖ Wa yaqūlul-lażīna kafarū lau lā unzila alaihi āyatum mir rabbihī, innamā anta munżiruw wa likulli qaumin hādin. Orang-orang yang kufur berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya Nabi Muhammad suatu tanda mukjizat dari Tuhannya?” Sesungguhnya engkau Nabi Muhammad hanyalah seorang pemberi peringatan dan bagi setiap kaum ada pemberi petunjuk. اَللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَحْمِلُ كُلُّ اُنْثٰى وَمَا تَغِيْضُ الْاَرْحَامُ وَمَا تَزْدَادُ ۗوَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهٗ بِمِقْدَارٍ Allāhu yalamu mā taḥmilu kullu unṡā wa mā tagīḍul-arḥāmu wa mā tazdādu, wa kullu syai'in indahū bimiqdārin. Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan dan apa yang berkurang tidak sempurna dalam rahim dan apa yang bertambah. Segala sesuatu ada ketentuan di sisi-Nya. عٰلِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْكَبِيْرُ الْمُتَعَالِ Alimul-gaibi wasy-syahādatil-kabīrul-mutaāli. Allahlah yang mengetahui semua yang gaib dan yang nyata. Dia Yang Mahabesar lagi Mahatinggi. سَوَاۤءٌ مِّنْكُمْ مَّنْ اَسَرَّ الْقَوْلَ وَمَنْ جَهَرَ بِهٖ وَمَنْ هُوَ مُسْتَخْفٍۢ بِالَّيْلِ وَسَارِبٌۢ بِالنَّهَارِ Sawā'um minkum man asarral-qaula wa man jahara bihī wa man huwa mustakhfim bil-laili wa sāribum bin-nahāri. Sama saja bagi Allah, siapa di antara kamu yang merahasiakan ucapan, siapa yang berterus terang dengannya, siapa yang bersembunyi pada malam hari dan siapa yang berjalan pada siang hari. لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ Lahū muaqqibātum mim baini yadaihi wa min khalfihī yaḥfaẓūnahū min amrillāhi, innallāha lā yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirū mā bi'anfusihim, wa iżā arādallāhu biqaumin sū'an falā maradda lahū, wa mā lahum min dūnihī miw wālin. Baginya manusia ada malaikat-malaikat yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia. هُوَ الَّذِيْ يُرِيْكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَّطَمَعًا وَّيُنْشِئُ السَّحَابَ الثِّقَالَۚ Huwal-lażī yurīkumul -barqa khaufaw wa ṭamaaw wa yunsyi'us -saḥābaṡ-ṡiqāla. Dialah yang memperlihatkan kepadamu kilat untuk menimbulkan ketakutan dan harapan akan turun hujan serta menjadikan awan yang berat mendung. وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهٖ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ مِنْ خِيْفَتِهٖۚ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيْبُ بِهَا مَنْ يَّشَاۤءُ وَهُمْ يُجَادِلُوْنَ فِى اللّٰهِ ۚوَهُوَ شَدِيْدُ الْمِحَالِۗ Wa yusabbiḥur-radu biḥamdihī wal-malā'ikatu min khīfatihī, wa yursiluṣ-ṣawāiqa fa yuṣību bihā may yasyā'u wa hum yujālidilūna fillāhi, wa huwa syadīdul-miḥāli. Guruh bertasbih dengan memuji-Nya, demikian pula malaikat karena takut kepada-Nya. Dia Allah melepaskan petir, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Sementara itu, mereka orang-orang kafir berbantah-bantahan tentang kekuasaan Allah, padahal Dia Mahakeras hukuman-Nya. لَهٗ دَعْوَةُ الْحَقِّۗ وَالَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ لَا يَسْتَجِيْبُوْنَ لَهُمْ بِشَيْءٍ اِلَّا كَبَاسِطِ كَفَّيْهِ اِلَى الْمَاۤءِ لِيَبْلُغَ فَاهُ وَمَا هُوَ بِبَالِغِهٖۗ وَمَا دُعَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ Lahū dawatul-ḥaqqi, wal-lażīna yadūna min dūnihī lā yastajībūna lahum bisyai'in illā kabāsiṭi kaffaihi ilal-mā'i liyabluga fāhu wa mā huwa bibāligihī, wa mā duā'ul-kāfirīna illā fī ḍalālin. Hanya bagi Allahlah seruan yang hak. Sesembahan yang mereka seru selain Dia, tidak dapat mengabulkan apa pun bagi mereka, kecuali seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air agar air sampai ke mulutnya, padahal air itu tidak akan sampai ke mulutnya. Tidaklah seruan orang-orang kafir itu kecuali dalam kesia-siaan. وَلِلّٰهِ يَسْجُدُ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ طَوْعًا وَّكَرْهًا وَّظِلٰلُهُمْ بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ ۩ Wa lillāhi yasjudu man fis-samāwāti wal-arḍi ṭauaw wa karhaw wa ẓilāluhum bil-guduwwi wal-āṣāli. Hanya kepada Allahlah siapa saja yang ada di langit dan di bumi bersujud, baik dengan kemauan sendiri maupun terpaksa. Bersujud pula kepada-Nya bayang-bayang mereka pada waktu pagi dan petang hari. قُلْ مَنْ رَّبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ قُلِ اللّٰهُ ۗقُلْ اَفَاتَّخَذْتُمْ مِّنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَ لَا يَمْلِكُوْنَ لِاَنْفُسِهِمْ نَفْعًا وَّلَا ضَرًّاۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الْاَعْمٰى وَالْبَصِيْرُ ەۙ اَمْ هَلْ تَسْتَوِى الظُّلُمٰتُ وَالنُّوْرُ ەۚ اَمْ جَعَلُوْا لِلّٰهِ شُرَكَاۤءَ خَلَقُوْا كَخَلْقِهٖ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْۗ قُلِ اللّٰهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ Qul mar rabbus-samāwāti wal-arḍi, qulillāhu, qul afattakhażtum min dūnihī auliyā'a lā yamlikūna li'anfusihim nafaw wa lā ḍarrān, qul hal yastawil-amā wal-baṣīru, am hal tastawiẓ-ẓulumātu wan-nūru, am jaalū lillāhi syurakā'a khalaqū kakhalqihī fa tasyābahal-khalqu alaihim, qulillāhu khāliqu kulli syai'iw wa huwal-wāḥidul-qahhāru. Katakanlah Nabi Muhammad, “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Katakanlah, “Allah.” Katakanlah, “Pantaskah kamu menjadikan selain Dia sebagai pelindung, padahal mereka tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi dirinya sendiri?” Katakanlah, “Apakah sama orang yang buta dengan orang yang dapat melihat? Atau, samakah kegelapan dengan cahaya? Atau, apakah mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah yang diyakini dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah, “Allah pencipta segala sesuatu dan Dialah Yang Maha Esa lagi Mahaperkasa.” اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَسَالَتْ اَوْدِيَةٌ ۢ بِقَدَرِهَا فَاحْتَمَلَ السَّيْلُ زَبَدًا رَّابِيًا ۗوَمِمَّا يُوْقِدُوْنَ عَلَيْهِ فِى النَّارِ ابْتِغَاۤءَ حِلْيَةٍ اَوْ مَتَاعٍ زَبَدٌ مِّثْلُهٗ ۗ كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللّٰهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ ەۗ فَاَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاۤءً ۚوَاَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِى الْاَرْضِۗ كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ ۗ Anzala minas-samā'i mā'an fa sālat audiyatum biqadarihā faḥtamalas-sailu zabadar rābiyān, wa mimmā yūqidūna alaihi fin-nāribtigā'a ḥilyatin au matāin zabadum miṡluhū, każālika yaḍribullāhul-ḥaqqa wal-bāṭila, fa ammaz-zabadu fa yażhabu jufā'ān, wa ammā mā yanfaun-nāsa fa yamkuṡu fil-arḍi, każālika yaḍribullāhul-amṡāla. Dia telah menurunkan air dari langit, lalu mengalirlah air itu di lembah-lembah sesuai dengan ukurannya. Arus itu membawa buih yang mengambang. Dari apa logam yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada pula buih seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan tentang hak dan batil. Buih akan hilang tidak berguna, sedangkan yang bermanfaat bagi manusia akan menetap di dalam bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan. لِلَّذِيْنَ اسْتَجَابُوْا لِرَبِّهِمُ الْحُسْنٰىۗ وَالَّذِيْنَ لَمْ يَسْتَجِيْبُوْا لَهٗ لَوْ اَنَّ لَهُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا وَّمِثْلَهٗ مَعَهٗ لَافْتَدَوْا بِهٖ ۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ سُوْۤءُ الْحِسَابِ ەۙ وَمَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُ ۗوَبِئْسَ الْمِهَادُ ࣖ Lil-lażīnastajābū lirabbihimul-ḥusnā, wal-lażīna lam yastajībū lahū lau anna lahum mā fil-arḍi jamīaw wa miṡlahū maahū laftadau bihī, ulā'ika lahum sū'ul-ḥisābi, wa ma'wāhum jahannamu, wa bi'sal-mihādu. Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya taat kepada Allah dan Rasul-Nya, disediakan balasan yang terbaik surga. Sebaliknya, bagi orang-orang yang tidak memenuhi seruan-Nya, sekiranya mereka memiliki semua yang ada di bumi dan ditambah sebanyak itu lagi, niscaya mereka akan menebus dirinya dari azab Allah pada hari Kiamat dengan hartanya itu. Mereka itulah orang-orang yang akan mendapatkan hisab perhitungan yang buruk, tempat kediamannya adalah neraka Jahanam, dan itulah seburuk-buruknya tempat kediaman. ۞ اَفَمَنْ يَّعْلَمُ اَنَّمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ اَعْمٰىۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِۙ Afamay yalamu annamā unzila ilaika mir rabbikal-ḥaqqu kaman huwa amā, innamā yatażakkaru ulul-albābi. Apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan kepadamu Nabi Muhammad dari Tuhanmu adalah kebenaran sama dengan orang yang buta? Hanya orang yang berakal sehat sajalah yang dapat mengambil pelajaran. الَّذِيْنَ يُوْفُوْنَ بِعَهْدِ اللّٰهِ وَلَا يَنْقُضُوْنَ الْمِيْثَاقَۙ Al-lażīna yūfūna biahdillāhi wa lā yanquḍūnal-mīṡāqa. Yaitu orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak membatalkan perjanjian. وَالَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُوْنَ سُوْۤءَ الْحِسَابِ ۗ Wal-lażīna yaṣilūna mā amarallāhu bihī ay yūṣala wa yakhsyauna rabbahum wa yakhāfūna sū'al-ḥisābi. Orang-orang yang menghubungkan apa yang Allah perintahkan untuk disambungkan seperti silaturahmi, takut kepada Tuhannya, dan takut pula pada hisab yang buruk. وَالَّذِيْنَ صَبَرُوا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً وَّيَدْرَءُوْنَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِۙ Wal-lażīna ṣabarubtigā'a wajhi rabbihim wa aqāmuṣ-ṣalāta wa anfaqū mimmā razaqnāhum sirraw wa alāniyataw wa yadra'ūna bil-ḥasanatis-sayyi'ata ulā'ika lahum uqbad-dāri. Orang-orang yang bersabar demi mencari keridaan Tuhan mereka, mendirikan salat, menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, dan membalas keburukan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapatkan tempat kesudahan yang baik. جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَابٍۚ Jannātu adniy yadkhulūnahā wa man ṣalaḥa min ābā'ihim wa azwājihim wa żurriyyātihim wal-malā'ikatu yadkhulūna alaihim min kulli bābin. Yaitu surga-surga Adn. Mereka memasukinya bersama orang saleh dari leluhur, pasangan-pasangan, dan keturunan-keturunan mereka, sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat mereka dari semua pintu. سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِۗ Salāmun alaikum bimā ṣabartum fa nima uqbad-dāri. Malaikat berkata, “Salāmun alaikum semoga keselamatan tercurah kepadamu karena kesabaranmu.” Itulah sebaik-baiknya tempat kesudahan surga. وَالَّذِيْنَ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَ اللّٰهِ مِنْ ۢ بَعْدِ مِيْثَاقِهٖ وَيَقْطَعُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِۙ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوْۤءُ الدَّارِ Wal-lażīna yanquḍūna ahdallāhi mim badi mīṡāqihī wa yaqṭaūna mā amarallāhu bihī ay yūṣala wa yufsidūna fil-arḍi, ulā'ika lahumul-lanatu wa lahum sū'ud-dāri. Orang-orang yang melanggar perjanjian dengan Allah setelah diteguhkan, memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan seperti silaturahmi, dan berbuat kerusakan di bumi; mereka itulah orang-orang yang mendapat laknat dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk Jahanam. اَللّٰهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۗوَفَرِحُوْا بِالْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا فِى الْاٰخِرَةِ اِلَّا مَتَاعٌ ࣖ Allāhu yabsuṭur-rizqa limay yasyā'u wa yaqdiru, wa fariḥū bil-ḥayātid-dun-yā, wa mal-ḥayātud-dun-yā fil-ākhirati illā matāun. Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkan bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia dibandingkan akhirat hanyalah kesenangan yang sedikit. وَيَقُوْلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَآ اُنْزِلَ عَلَيْهِ اٰيَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖۗ قُلْ اِنَّ اللّٰهَ يُضِلُّ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ اَنَابَۖ Wa yaqūlul-lażīna kafarū lau lā unzila alaihi āyatum mir rabbihī, qul innallāha yuḍillu may yasyā'u wa yahdī ilaihi man anāba. Orang-orang yang kufur berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya Nabi Muhammad tanda mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah Nabi Muhammad, “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk ke jalan-Nya bagi orang yang bertobat.” الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ Al-lażīna āmanū wa taṭma'innu qulūbuhum biżikrillāhi, alā biżikrillāhi taṭma'innul-qulūbu. Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram. اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ طُوْبٰى لَهُمْ وَحُسْنُ مَاٰبٍ Allażīna āmanū wa amiluṣ-ṣāliḥāti ṭūbā lahum wa ḥusnu ma'ābin. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik. كَذٰلِكَ اَرْسَلْنٰكَ فِيْٓ اُمَّةٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهَآ اُمَمٌ لِّتَتْلُوَا۟ عَلَيْهِمُ الَّذِيْٓ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ وَهُمْ يَكْفُرُوْنَ بِالرَّحْمٰنِۗ قُلْ هُوَ رَبِّيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ مَتَابِ Każālika arsalnāka fī ummatin qad khalat min qablihā umamul litatluwa alaihimul-lażī auḥainā ilaika wa hum yakfurūna bir-raḥmāni, qul huwa rabbī lā ilāha illā huwa, alaihi tawakkaltu wa ilaihi matābi. Seperti pengutusan para rasul sebelummu itulah, Kami juga mengutusmu Nabi Muhammad kepada suatu umat yang sungguh sebelumnya telah berlalu beberapa umat agar engkau bacakan kepada mereka Al-Qur’an yang Kami wahyukan kepadamu, padahal mereka ingkar kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Katakanlah, “Dia Tuhanku, tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan hanya kepada-Nya aku bertobat.” وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَرْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰىۗ بَلْ لِّلّٰهِ الْاَمْرُ جَمِيْعًاۗ اَفَلَمْ يَا۟يْـَٔسِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَلَا يَزَالُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا تُصِيْبُهُمْ بِمَا صَنَعُوْا قَارِعَةٌ اَوْ تَحُلُّ قَرِيْبًا مِّنْ دَارِهِمْ حَتّٰى يَأْتِيَ وَعْدُ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ ࣖ Wa lau anna qur'ānan suyyirat bihil-jibālu au quṭṭiat bihil-arḍu au kullima bihil-mautā, bal lillāhil-amru jamīān, afalam yai'asil-lażīna āmanū allau yasyā'ullāhu lahadan-nāsa jamīān, wa lā yazālul-lażīna kafarū tuṣībuhum bimā ṣanaū qāriatun au taḥullu qarībam min dārihim ḥattā ya'tiya wadullāhi, innallāha lā yukhliful-mīāda. Sekiranya ada suatu bacaan Kitab Suci yang dengannya gunung-gunung dapat digeserkan, bumi dibelah, atau orang mati dapat diajak bicara, itulah Al-Qur’an. Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. Tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki, tentu Allah telah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Orang-orang yang kufur senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi di dekat tempat kediaman mereka, sampai datang janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَاَمْلَيْتُ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثُمَّ اَخَذْتُهُمْ فَكَيْفَ كَانَ عِقَابِ Wa laqadistuhzi'a birusulim min qablika fa amlaitu lil-lażīna kafarū ṡumma akhażtuhum fa kaifa kāna iqābi. Sungguh, para rasul sebelum engkau Nabi Muhammad benar-benar telah diolok-olok. Maka, Aku memberi tenggang waktu kepada orang-orang yang kufur itu, kemudian Aku siksa mereka. Alangkah dahsyatnya hukuman-Ku! اَفَمَنْ هُوَ قَاۤىِٕمٌ عَلٰى كُلِّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْۚ وَجَعَلُوْا لِلّٰهِ شُرَكَاۤءَ ۗ قُلْ سَمُّوْهُمْۗ اَمْ تُنَبِّـُٔوْنَهٗ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِى الْاَرْضِ اَمْ بِظَاهِرٍ مِّنَ الْقَوْلِ ۗبَلْ زُيِّنَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا مَكْرُهُمْ وَصُدُّوْا عَنِ السَّبِيْلِ ۗوَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ هَادٍ Afaman huwa qā'imun alā kulli nafsim bimā kasabat, wa jaalū lillāhi syurakā'a, qul sammūhum, am tunabbi'ūnahū bimā lā yalamu fil-arḍi am biẓāhirim minal-qauli, bal zuyyina lil-lażīna kafarū makruhum wa ṣuddū anis-sabīli, wa may yuḍlilillāhu famā lahū min hādin. Apakah Dia yang mengawasi setiap jiwa atas apa yang diperbuatnya sama dengan tuhan yang tidak demikian? Mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah. Katakanlah Nabi Muhammad, “Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu! Apakah kamu hendak memberitahukan kepada-Nya apa yang tidak diketahui-Nya di bumi atau mengatakan tentang hal itu sekadar perkataan pada lahirnya saja.” Sebenarnya bagi orang-orang yang kufur, tipu daya mereka itu dijadikan terasa indah dan mereka dihalangi dari jalan yang benar. Siapa yang disesatkan Allah, tidak ada seorang pun yang dapat memberi petunjuk baginya. لَهُمْ عَذَابٌ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَلَعَذَابُ الْاٰخِرَةِ اَشَقُّۚ وَمَا لَهُمْ مِّنَ اللّٰهِ مِنْ وَّاقٍ Lahum ażābun fil-ḥayātid-dun-yā wa laażābul-ākhirati asyaqqu, wa mā lahum minallāhi miw wāqin. Bagi merekalah azab yang pedih dalam kehidupan dunia dan azab akhirat pasti lebih pedih. Tidak ada seorang pun yang melindungi mereka dari azab Allah. ۞ مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَۗ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۗ اُكُلُهَا دَاۤىِٕمٌ وَّظِلُّهَاۗ تِلْكَ عُقْبَى الَّذِيْنَ اتَّقَوْا ۖوَّعُقْبَى الْكٰفِرِيْنَ النَّارُ Maṡalul-jannatil-latī wuidal-muttaqūna, tajrī min taḥtihal-anhāru, ukuluhā dā'imuw wa ẓilluhā, tilka uqbal-lażīnattaqau, wa uqbal-kāfirīnan-nāru. Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa ialah seperti taman, mengalir di bawahnya sungai-sungai; senantiasa berbuah dan teduh. Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa. Sedangkan tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka. وَالَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يَفْرَحُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمِنَ الْاَحْزَابِ مَنْ يُّنْكِرُ بَعْضَهٗ ۗ قُلْ اِنَّمَآ اُمِرْتُ اَنْ اَعْبُدَ اللّٰهَ وَلَآ اُشْرِكَ بِهٖ ۗاِلَيْهِ اَدْعُوْا وَاِلَيْهِ مَاٰبِ Wal-lażīna ātaināhumul-kitāba yafraḥūna bimā unzila ilaika wa minal-aḥzābi may yunkiru baḍahū, qul innamā umirtu an abudallāha wa lā usyrika bihī, ilaihi adū wa ilaihi ma'ābi. Orang-orang yang telah Kami berikan al-Kitab kepada mereka bergembira dengan apa kitab yang diturunkan kepadamu Nabi Muhammad. Di antara golongan-golongan itu Yahudi dan Nasrani ada yang mengingkari sebagiannya. Katakanlah, “Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya. Hanya kepada-Nya aku seru manusia dan hanya kepada-Nya aku kembali.” وَكَذٰلِكَ اَنْزَلْنٰهُ حُكْمًا عَرَبِيًّاۗ وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ بَعْدَمَا جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِۙ مَا لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا وَاقٍ ࣖ Wa każālika anzalnāhu ḥukman arabiyyān, wa la'inittabata ahwā'ahum bada mā jā'aka minal-ilmi, mā laka minallāhi miw waliyyiw wa lā wāqin. Demikianlah Kami telah menurunkannya Al-Qur’an sebagai penentu hukum yang berbahasa Arab. Sungguh, jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, niscaya engkau sekali-kali tidak mempunyai pelindung dan tidak pula pemelihara dari siksa Allah. وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ اَزْوَاجًا وَّذُرِّيَّةً ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗلِكُلِّ اَجَلٍ كِتَابٌ Wa laqad arsalnā rusulam min qablika wa jaalnā lahum azwājaw wa żurriyyahtan, wa mā kāna lirasūlin ay ya'tiya bi'āyatin illā bi'iżnillāhi, likulli ajalin kitābun. Sungguh Kami benar-benar telah mengutus para rasul sebelum engkau Nabi Muhammad dan Kami berikan kepada mereka istri-istri dan keturunan. Tidak mungkin bagi seorang rasul mendatangkan sesuatu bukti mukjizat melainkan dengan izin Allah. Untuk setiap masa ada ketentuannya. يَمْحُوا اللّٰهُ مَا يَشَاۤءُ وَيُثْبِتُ ۚوَعِنْدَهٗٓ اُمُّ الْكِتٰبِ Yamḥullāhu mā yasyā'u wa yuṡbitu, wa indahū ummul-kitābi. Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Di sisi-Nyalah terdapat Ummul-Kitāb Lauh Mahfuz. وَاِنْ مَّا نُرِيَنَّكَ بَعْضَ الَّذِيْ نَعِدُهُمْ اَوْ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَاِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلٰغُ وَعَلَيْنَا الْحِسَابُ Wa immā nuriyannaka baḍal-lażī naiduhum au natawaffayannaka fa innamā alaikal-balāgu wa alainal-ḥisābu. Sesungguhnya jika Kami perlihatkan kepadamu Nabi Muhammad, semasa hidupmu di dunia sebagian siksaan yang Kami ancamkan kepada mereka tentu engkau akan melihat kedahsyatannya, atau jika Kami wafatkan engkau sebelum itu, sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan, dan Kamilah yang memperhitungkan amal mereka. اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا نَأْتِى الْاَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ اَطْرَافِهَاۗ وَاللّٰهُ يَحْكُمُ لَا مُعَقِّبَ لِحُكْمِهٖۗ وَهُوَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ Awa lam yarau annā na'til-arḍa nanquṣuhā min aṭrāfihā, wallāhu yaḥkumu lā muaqqiba liḥukmihī, wa huwa sarīul-ḥisābi. Apakah mereka tidak melihat bahwa Kami mendatangi daerah-daerah orang yang ingkar kepada Allah, lalu Kami kurangi daerah-daerah itu sedikit demi sedikit dari tepi-tepinya? Allah menetapkan hukum menurut kehendak-Nya tanpa ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; Dia Mahacepat perhitungan-Nya. وَقَدْ مَكَرَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلِلّٰهِ الْمَكْرُ جَمِيْعًا ۗيَعْلَمُ مَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍۗ وَسَيَعْلَمُ الْكُفّٰرُ لِمَنْ عُقْبَى الدَّارِ Wa qad makaral-lażīna min qablihim fa lillāhil-makru jamīān, yalamu mā taksibu kullu nafsin, wa sayalamul-kuffāru liman uqbad-dāri. Sungguh orang-orang sebelum mereka kafir Makkah telah mengadakan tipu daya, tetapi semua tipu daya itu dalam kekuasaan Allah. Dia mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap orang. Orang-orang kafir akan mengetahui untuk siapakah tempat kesudahan yang baik. وَيَقُوْلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَسْتَ مُرْسَلًا ۗ قُلْ كَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًاۢ بَيْنِيْ وَبَيْنَكُمْۙ وَمَنْ عِنْدَهٗ عِلْمُ الْكِتٰبِ ࣖ Wa yaqūlul-lażīna kafarū lasta mursalān, qul kafā billāhi syahīdam bainī wa bainakum, wa man indahū ilmul-kitābi. Orang-orang yang kufur berkata, “Engkau Nabi Muhammad bukanlah seorang Rasul.” Katakanlah, “Cukuplah Allah dan orang yang menguasai ilmu al-Kitab menjadi saksi antara aku dan kamu.”

Ar-Ra'd memiliki arti 'gemuruh' atau 'petir' dan mengandung bahwa hanya Allah yang Maha Suci dan Maha Sempurna. Surat ini diturunkan di Kota Makkah oleh karena itu surat Ar-Ra'd termasuk dalam golongan surat Makkiyah. Berikut arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Ar-Ra'd ayat 22-43. 1. Surat Ar-Ra'd ayat 22-43 beserta artinya. google.
Al-Quran Menu Quran Home Arabic Text Urdu Translation English Translation Arabic and Urdu Arabic and English Arabic Urdu English Verse by Verse Urdu with Tafseer Tilawat Main Menu Home Al-Quran Ahadees Faizan-e-Sunnat Duain Durood Sharif Naat City Islamic Books Pictures Gallery Kalmay Beautiful Names Contact Us Mailing List Quran Search Select Surah Ayat Number Previous Verse Surah Ar-Ra'd Verse No 31 of 43 Arabic Text, Urdu and English Translation From Kanzul Iman Next Verse If there would have come a Quran by which mountains could be moved or the earth could be cut asunder orthe dead could have spoken to, even then too these infidels would not have believed but the entire affair isunder the authority of Allah. Did then the Muslims not become disappointed with it that if Allah had willed, Hewould have guided men all together? And the thump will ever continue to smite the infidels for what theywrought or it will alight near their houses, until Allah's promise comes. Verily Allah does not do against Hispromise.
. 497 31 208 107 80 108 446 325

surat ar ra d ayat 31 latin