Hukumanpertama yang akan didapatkan wanita tidak berjilbab adalah memiliki kepala seperti punuk onta yang berpunuk dua dan juga dipukul dengan cambuk seperti ekor sapi. Seorang wanita yang tidak memakai jilbab semasa hidupnya sudah dipastikan tidak akan masuk surga dan tidak mendapat bau surga.

محتويات ١ حكم عدم لبس الحجاب ٢ نصائح لترغيب المرأة في لبس الحجاب ٣ شروط الحجاب الشرعي ٤ المراجع ذات صلة هل يجوز قراءة القرآن بدون حجاب حكم خلع الحجاب حكم عدم لبس الحجاب أوجب الإسلام الحجاب على كلّ امرأة مسلمة بالغة؛ حفظاً لهنّ وصيانةً لأعراضهنّ، وكذلك حفاظاً على الرّجال من الفتنة، قال -تعالى- وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِن وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ وَمَا كَانَ لَكُمْ أَن تُؤْذُوا رَسُولَ اللَّـهِ وَلَا أَن تَنكِحُوا أَزْوَاجَهُ مِن بَعْدِهِ أَبَدًا إِنَّ ذَلِكُمْ كَانَ عِندَ اللَّـهِ عَظِيمًا.[١][٢]والمرأة المسلمة التي لا تقوم بما أوجبه الله عليها فلا تلبس الحجاب تعتبر عاصية لله -تعالى-، وتجب عليها التوبة إلى ربّها فتلتزم به، وتعلم أنّ فيه الشرف لها في دنياها وآخرتها،[٣] أمّا من ينكر وجوب الحجاب فقد أنكر فريضة من الإسلام وردت في النّصوص الشرعيّة من القرآن الكريم والسنّة النبويّة الشّريفة، فيكون على إثمٍ عظيم إن لم يتُب عن ذلك.[٤] نصائح لترغيب المرأة في لبس الحجاب اتّسم الدّين الإسلاميّ بأنّه دينٌ وسط عادل، جاء لهداية النّاس وإخراجهم من ظلمات الجهل إلى أنوار المعرفة والعلم، وإن للأمر بالمعروف والنهي عن المنكر مكانته والوعظ بالحكمة والموعظة الحسنة أهميّته في الدّين الإسلاميّ؛ لما له من الأثر الكبير على الفرد والمجتمع، وعلى من يُريد أن ينصح المرأة ورغّبها بلبس الحجاب أن يحرص على الأسلوب الحسن.[٥]وإن أردنا إسقاط ذلك على المرأة من خلال نُصحها فإنّ الدّعوة تمر بثلاثة مراحل المرحلة الوقائيّة وهي مرحلة ما قبل الوقوع في المعصية، ثمّ مرحلة الوقوع في المعصية، ثمّ مرحلة التوبة والتخلّص من المعصية،[٥] ولكلّ واحدة من هذه المراحل طريقة في وعظ الفتاة ونصحها تارة بالترغيب، وتارة بالترهيب من أثر الذنوب في الدنيا والآخرة. ويبدأ الترغيب للفتاة المسلمة بالالتزام بالحجاب منذ صغرها حتى تلتزم به عند كبرها، فالله -عزّ وجلّ- أمر جميع المسلمات بالحجاب من خلال قوله -تعالى- يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّـهُ غَفُورًا رَّحِيمًا.[٦][٧] شروط الحجاب الشرعي وردت في القرآن الكريم والسنّة النبويّة الشّريفة العديد من الشروط الواجب اجتماعها في لباس المرأة ليحقّق اللّباس الشرعي الذي أمر الإسلام به،[٨] وهذه الشروط هي[٩] أن يغطّي جميع أجزاء الجسد الواجب سترها. ألّا يكون زينة في ذاته يلفت أنظار الرّجال إليها. ألّا يصف، ولا يشفّ، لأنّ الغاية منه الستر، وهذه الغاية لا تتحقّق باللّباس الذي يصف ما تحته ويظهره. أن يكون واسعاً غير ضيق يظهر حجم أعضاء الجسد. ألا يكون متعطراً أو مطيّباً، لأنّ رسول الله نهى المرأة عن الخروج متعطّرة. ألّا يشبه لباس الرّجال. ألّا يكون لباس شهرة يُقصد منه الاشتهار بين النّاس والتكبّر سورة الأحزاب ، آية53 ↑ محمد التويجري 2009، موسوعة الفقه الإسلامي الطبعة 1، الأردن بيت الأفكار الدولية، صفحة 107، جزء 4. بتصرّف. ↑ مجموعة من المؤلفين 2009، فتاوى الشبكة الإسلامية، صفحة 657، جزء 20. بتصرّف. ↑ مجموعة من المؤلفين 2009، فتاوى الشبكة الإسلامية، صفحة 3758، جزء 1. بتصرّف. ^ أ ب عبد الرب نواب الدين 1424، أساليب دعوة العصاة الطبعة 36، المدينة المنورة الجامعة الاسلامية ، صفحة 244. بتصرّف. ↑ سورة الأحزاب ، آية59 ↑ محمد جميل زينو 1418، توجيهات إسلامية لإصلاح الفرد والمجتمع الطبعة 1، المملكة العربية السعودية وزارة الشؤون الإسلامية والأوقاف والدعوة والإرشاد، صفحة 97-98. بتصرّف. ↑ محمد المقدم 2007، عودة الحجاب الطبعة 10، الرياضدار طيبة ، صفحة 153، جزء 1. بتصرّف. ↑ عبد الله الطيار، عبد الله المطلق، محمد الموسى 2011، الفقه الميسّر الطبعة 1، الرياضمدار الوطن للنشر ، صفحة 94-95، جزء 11. بتصرّف.

Sejatinya berjilbab atau berbusana syar'i yang digunakan, salah satunya jangan sampai membentuk rambut layaknya punuk unta yang tidak sesuai dengan hukum memakai jilbab dalam islam, karena meskipun rambutnya tertutup tetap saja bentuk rambutnya terlihat dan Hadis Rasulullah SAW, bahwasanya beliau bersabda: Assalamualaikum! Sadarkah kalian, gaya berhijab dari waktu ke waktu terus berkembang. Artikel Hijabyuk kali ini akan membahas tentang hukum memakai hijab fashion. Sebelum masuk ke pembahasan itu, mari kita kenali lebih dulu pergeseran tren fashion hijab di dunia secara universal. Tak pernah berhenti inovasi baru dalam dunia hijab terus bermunculan. Bahkan kini hijab menjadi salah satu elemen fashion penting yang diperhitungkan. Dari jilbab yang dulunya sederhana dan tidak banyak modifikasi, hingga kini tren berhijab yang sudah jauh lebih rumit dan melibatkan unsur fashion yang jilbab biasanya berupa bergo yang sederhana dan bisa dikenakan dalam waktu yang cepat. Tren ini kemudian terus berkembang hingga kini dalam bentuk ragam tutorial hijab instan. Tak berhenti sampai di situ. Jika dulu jilbab tampil dalam satu warna yang sederhana, kini tutorial hijab ombre juga jadi pilihan. Motif dan warna juga semakin bervariasi, misal warna-warni atau dalam spektrum hitam putih/ monochrome. Media sosial dan segala perkembangannya pun menjadi salah satu tolak ukur dalam bergaya, seperti yang ada dalam tutorial hijab kekinian Instagram Memakai Hijab FashionSesuai dengan perintah Allah SWT dalam Al-Quran, perintah menutup aurat bagi perempuan Muslimah sangat jelas dan tegas. Ada larangan dan hukum bagi yang tidak memakai hijab. Perempuan Muslimah diperintahkan untuk menutup aurat mereka kecuali wajah dan telapak tangan. Dalam QS Al-Ahzab ayat 59 juga disebutkan bahwa seorang pria Muslim harus menjamin Ibu, istri, dan anak-anak perempuannya menutup aurat. Khimar adalah istilah yang biasa digunakan untuk pakaian yang menutup aurat. Sementara ada juga perbedaan hijab, jilbab, dan kerudung berikut hal ini, hukum memakai hijab fashion menjadi pembahasan yang menarik di tengah tren fashion Muslimah yang berkembang sangat pesat. Kian banyak desainer muda yang merilis pakaian dan hijab Muslimah dengan ciri khas mereka masing-masing. Tutorialnya pun menarik untuk dijajal, seperti tutorial hijab Dian Pelangi dan tutorial hijab ala Zaskia Sungkar. Pada dasarnya sah-sah saja untuk memakai hijab fashion agar penampilan terlihat segar dan tidak kuno. Namun ada beberapa hal yang harus diingat agar upaya kita mengikuti tren yang berkembang tidak bertentangan dengan hukum memakai hijab bermodel. Berikut ini kami rangkum untuk kamu beberapa poin penting agar tidak menyalahi hukum memakai hijab fashionJaga Lekuk Tubuh. Pilah dan pilih tren fashion mana yang akan kamu pilih. Jangan sampai terpikat dengan item fashion tertentu dan berujung pada memperlihatkan lekuk tubuh. Tidak ada gunanya menjadi seorang yang fashionable jika tidak sesuai dengan hadist wanita Bahannya. Beragam bahan yang ditawarkan dalam tren fashion hijab saat ini juga kadang menjadi sesuatu yang menjebak. Pastikan bahan tidak transparan dan menerawang agar aurat kamu tetap terjaga dengan baik. Tidak ada gunanya mengenakan pakaian dan hijab yang menutup aurat jika bahan kainnya Lawan Jenis. Fashion tak mengenal batas. Tak menutup kemungkinan jika tren terbaru justru membuat kamu terlihat seperti lawan jenis. Siapa sangka jika item terbaru yang kamu koleksi ternyata justru membuatmu terlihat jauh dari ciri-ciri hijab syari dan justru bertentangan dengan syariat Islam. [AdSense-B]Menampakkan Sedikit Aurat. Perhitungkan juga tren yang kamu pilih, jangan sampai justru menampakkan aurat yang seharusnya dilindungi. Jenis hijab seperti turban, jika tidak dikenakan dengan baik, justru memperlihatkan bagian leher yang merupakan aurat. Gaya berhijab dengan turban menonjolkan bagian leher dengan memfokuskan volume di bagian kepala belakang. Ada lagi tren berhijab agar penggunanya tetap bisa menggunakan anting-anting sebagai pemanis. Model ini bisa jadi menyalahi aturan karena menampakkan aurat perempuan Muslimah yaitu telinga. Hindari tren fashion seperti ini, lebih baik menggunakan jenis aksesoris hijab yang tetap menutup aurat baca juga Cara Merawat Bros Jilbab.Ikuti Tata Cara Syari. Belakangan tren fashion Muslimah juga merambah ke gaya syari. Hal ini perlu disambut positif karena memberi banyak pilihan bagi Hijabers untuk mengenakan pakaian dan hijab yang sesuai dengan ketentuan Islam. Ciri-ciri utama busana syari adalah longgar dan sama sekali tidak menunjukkan lekukan tubuh. Kian banyak pilihan yang bisa kamu coba untuk berbusana dengan syari sesuai usiamu. Jilbabnya pun menutup dada dan tidak terlalu berlebihan baca juga Manfaat Menutup Aurat.Artikel Menarik LainnyaHukum Memakai Hijab PunukHukum Memakai Hijab Warna WarniHukum Memakai Hijab Hitam[AdSense-C]Perubahan tren fashion belakangan ini membuktikan bahwa Islam juga memberi ruang untuk berkreasi dalam ranah fashion Muslimah. Hal ini memberi warna baru, bahkan sempat beberapa kali membawa nama Indonesia diperhitungkan di kancah internasional, sebagai salah satu negara dengan fashion Muslimah yang paling berkembang. Fenomena ini membawa dampak positif dan negatif sekaligus, sehingga penting untuk tahu hukum memakai hijab seorang Muslimah yang bertanggung jawab, sangat penting untuk membentengi diri dan berpikir dua kali lebih bijak saat akan mengikuti tren fashion Muslimah terbaru. Hukum memakai hijab fashion tidak salah, selama masih dalam koridor sesuai dengan perintah Allah SWT untuk menutup aurat dalam Al-Quran. Bekali diri dengan kemampuan untuk menimbang baik buruknya sebuah item fashion saat kamu gunakan, agar tetap bisa mendapat manfaat menutup aurat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu semua ya untuk tetap istiqomah menutup aurat sebagai seorang perempuan Muslimah. Wassalamualaikum! 🙂 Tags hijab fashion, hukum berhijab, hukum berhijab fashion, hukum berjilbab, jilbab fashion
Kewajibanmenutup aurat / berhijab / berjilbab tetap sama jika di sekelilingnya ada orang yang bukan mahram Jika di sekeliling atau saat tidur hanya ada muhrimnya saja, maka jilbab boleh dilepaskan Jika di sekitarnya ada orang lain yang bukan mahramnya, maka jilbab wajib dikenakan ketika tidur.
Seorang Muslimah apabila kerudungnya tidak diulurkan ke dadanya, adalah tidak benar dan tidak boleh. Sebab cara tersebut menyimpang dari ketentuan al-Qur`an yang mewajibkan mengulurkan kerudung ke atas dada. Jadi, jika seorang muslimah tidak mengulurkan kerudungnya ke dada, tapi malah mengikatnya ke belakang mengelilingi leher atau memasukkannya ke dalam baju, berarti dia meninggalkan kewajiban dan berdosa. Meskipun dada mereka sudah tertutup oleh kain dari baju. Allah SWT berfirmanوَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ“Dan hendaklah mereka [perempuan beriman] menutupkan kain kerudung ke dadanya.” QS An-Nuur 31Dalam ayat tersebut, Allah SWT tidak berfirman “wal-yadhribna bi-khumurihinna” dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung mereka lalu berhenti, sehingga seorang muslimah bebas memilih cara mengulurkan atau mengikat Allah SWT melanjutkan firman-Nya dengan tambahan “ala juyubihinna” ke atas dada mereka, sehingga bunyi lengkapnya adalah “wal-yadhribna bi-khumurihinna ala juyubihinna” Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung mereka ke dada mereka.Maka dari itu, muslimah yang mengikuti trend mode busana saat ini, yakni tidak mengulurkan kerudung ke atas dada, seakan-akan telah memutus bacaan ayat sebelum ayat itu selesai maknanya dengan tafsir ayat “wal-yadhribna bi-khumurihinna ala juyubihinna”, Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani dalam kitabnya an-Nizham al-Ijtima’i fi al-Islam mengatakan kata khumur adalah bentuk jamak dari khimaar, yang artinya adalah maa yughathha bihi ar-ra`su apa-apa yang digunakan untuk menutupi kepala.Ringkasnya, khumur adalah kerudung. Sedang juyuub adalah bentuk jamak jayb, yang artinya maudhi’ al-qath’i min al-dir’i wa al-qamish tempat yang dipotong/terbuka pada baju atau kemeja. Ringkasnya, jayb adalah kerah/lubang baju. Jadi, perintah untuk menutupkan/mengulurkan kerudung ke atas juyub, artinya adalah adalah perintah menutupkan kerudung ke atas kerah/lubang baju yaitu pada sekitar leher dan demikian, ayat yang mulia di atas paling tidak menunjukkan dua hal, yaitu Pertama, bahwa leher dan dada adalah aurat wanita yang wajib ditutupiKedua, bahwa wajib hukumnya menutupkan/mengulurkan kain kerudung ke atas leher dan dada. Jadi, kerudung tidak hanya berfungsi menutupi kepala, namun sekaligus juga menutupi leher dan dada sini jelaslah, trend mode busana muslimah yang marak saat ini, yakni kerudung hanya difungsikan untuk menutup kepala, lalu diikat ke belakang atau dimasukkan ke dalam baju, serta tidak diulurkan menutup dada, adalah trend yang batil karena bertentangan dengan al-Qur`an. Kaum muslimah berdosa jika mengikuti cara berkerudung seperti itu, sebab mereka telah meninggalkan kewajiban, yakni menutupkan kerudung hingga menutupi dada al-Ijtima’i fi al-Islam Karya Taqiyuddin an-NabhaniAl-Iklil fi Istinbath at-Tanzil Karya Imam Suyuthi
Daripengertian menurut bahasa dan istilah yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa jilbab adalah pakaian perempuan Islam yang dapat menutup aurat dan hukum menggunakan jilbab diwajibkan oleh agama untuk menutupnya, guna kemaslahatan perempuan dan masyarakat dimana ia berada.
Hukum Memakai Jilbab Tak Sampai Dada Jilbab, berasal dari kata jalbaba yang berarti memakai baju kurung. Para ulama berbeda pendapat mengenai arti jilbab. Sebagian ulama mengartikannya baju kurung, sedangkan ulama lainnya mengartikannya baju wanita yang longgar yang dapat menutupi kepala dan dada. Al-Asy’ariy berpendapat bahwa jilbab ialah baju yang dapat menutupi seluruh badan. Ulama lainnya berpendapat, bahwa jilbab ialah kerudung wanita yang dapat menutupi kepala, dada, dan punggung Ibnu Manzur, Lisân al-Arab, entri. jalaba. Adapun menurut Ibnu Abbas, jilbab ialah jubah yang dapat menutup badan dari atas hingga ke bawah al-Qasimiy, XIII 4908. Sedangkan menurut al-Qurtubiy, jilbab ialah baju yang dapat menutup seluruh badan al-Qurtubiy, VI 5325. Baca Juga Apa Hukum Menikahi Wanita Hamil? Dari penjelasan tersebut, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa jilbab mempunyai dua pengertian Ia ialahkerudung yang dapat menutup kepala, dada, dan punggung yang biasa dipakai oleh kaum wanita. Ia ialah semacam baju kurung yang dapat menutup seluruh tubuh, yang biasa dipakai kaum wanita. Jika kedua pengertian tersebut digabungkan, maka yang dimaksud dengan jilbab ialah pakaian wanita yang terdiri dari kerudung dan baju kurung yang dapat menutup seluruh auratnya. Atau dengan pengertian lain, jilbab adalah pakaian perempuan muslimah yang menutupi aurat; yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, yang terdiri dari kerudung dan sejenis baju kurung. Oleh karena itu perlu diluruskan pandangan kita selama ini di Indonesia, yang cenderung mempersempit makna jilbab menjadi hanya sekedar penutup kepala saja. Dari sini juga disimpulkan, bahwa wanita muslimah jika sudah menginjak dewasa tidak diperbolehkan memperlihatkan auratnya, selain kepada 13 kelompok orang sebagaimana tersebut dalam surat an-Nur 24 31. Sedang syarat-syarat jilbab yang benar di antaranya adalah tidak tipis/transparan, tidak ketat sehingga nampak lelukan tubuhnya, dan tidak kecil sehingga bagian dada kemungkinan nampak dan tidak tertutupi. Hukum Wanita Memakai Celana Mengenai hukum memakai celana bagi wanita, kami tidak menemukan teks yang melarang perempuan memakai celana. Dalam persoalan keduniaan atau muamalah, hukum asal segala sesuatu adalah mubah, selama tidak bertentangan dengan syariah al-Quran dan as-Sunnah. Kaidah ushul fiqh mengatakan الأَصْلُ فِي اْلمُعَامَلاتِ الإِبَاحَةُ، بِحَيْثُ لاَ تُخَالِفُ اْلمُعَامَلَةِ نَصًّا أَوْ قَاعِدَةً كُلِّيَّة Artinya “Asal hukum dalam muamalah adalah boleh, selama muamalah tersebut tidak menyalahi nash atau kaidah umum.” Maksudnya adalah, bahwa dalam hal yang tidak berhubungan dengan ibadah, semuanya dibolehkan. Yang tidak dibolehkan adalah yang ada nash pelarangannya secara jelas atau yang menyalahi aturan syariah secara umum. Sebagai contoh, memeras anggur pada asalnya adalah boleh, asalkan tidak untuk dijadikan khamr. Begitu juga dengan memakai celana, asalkan tidak menyalahi aturan menutup aurat yang sudah kami sebutkan di atas, seperti tidak tipis, tidak transparan, tidak ketat, tidak menampakkan lekuk tubuh, maka hukumnya boleh. Sumber Fatwa Tarjih Muhammadiyah Tahun 2013
Jilbabyang dikenakan untuk menutupi tubuh wanita tidak boleh tipis dan menerawang sehingga akan Nampak bagian dalam pakaian yang dikenakan. Longgar dan tidak ketat Syarat yang berikutnya adalah jilbab tidak boleh ketat dan menampakkan lekuk tubuh. Jilbab yang syar'I haruslah longgar dan panjang sehingga dapat menutup aurat dengan sempurna.
Home » Islam Penulis Cheryl mikayla Ditayangkan 03 Jan 2018 Gambar ilustrasi wanita berhijab gambar pediaAkhir-akhir ini banyak sekali kita jumpai kaum Muslimah, baik remaja maupun dewasa mengenakan pakaian Muslimah dengan berbagai warna, corak dan model. Jika kita cermati, tidak semua kaum Muslim memiliki pandangan yang jelas tentang pakaian Muslimah. Faktanya, banyak wanita yang mengenakan kerudung hanya menutupi rambut dan kepala saja sebatas leher. Ada juga yang berkerudung tetapi tetap memakai busana yang ketat, misalnya, sehingga lekuk tubuhnya tampak. Yang lebih menyedihkan adalah ada sebagian kalangan yang masih ragu terhadap wajibnya berjilbab dalam Islam bagi Muslimah dalam kamus Lisan Al-Arab dan Al-Mishbah Al-Munir, kata Hijab merupakan bentuk mashdar dari hajaba’, yang berarti penghalang atau pembatas’ atau penutup’. Kata hijab memilki arti yang lebih luas, yaitu terkait suatu benda yang menghalangi. Makanya di dalam QS Al-ahzab ayat 58 memerintahkan kepada para sahabat Nabi saw, jika mereka meminta suatu barang pada para istri Nabi saw untuk memintanya dari balik hijab. Jadi hijab berarti umum, bisa berupa tirai pembatas dan lain kita berada di dalam masjid kita kerap menjumpai pembatas yang berbentuk papan kayu yang disusun, atau terkadang menggunakan kain seperti korden untuk membatasi jamaah perempuan dan laki-laki. Nah, itu bisa kita sebut sebagai itu, Syekh Al-Albani mengatakan, “Setiap jilbab adalah hijab dan tidak semua hijab itu jilbab.”Untuk kaum Muslimah, Allah telah mengatur masalah menutup aurat ini Al-Quran surat an-Nur ayat 31 “Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kehormatannya; janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa tampak padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.” QS an-Nur [24] 31Yang biasa tampak padanya mengandung pengertian wajah dan kedua telapak tangan. Hal ini dapat dipahami dari beberapa hadits Rasulullah, “Sesungguhnya seorang wanita, apabila telah balig mengalami haid, tidak layak tampak dari tubuhnya kecuali ini dan ini seraya menunjuk muka dan telapak tangannya.” HR Abu DawudJelaslah bahwa seorang Muslimah wajib untuk menutupi seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Artinya, selain wajah dan telapak tangan tidak boleh terlihat oleh laki-laki yang bukan mahram-nya. Allah berfirman “Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung khimâr ke dada-dada mereka.” QS an-Nur [24] 31Lalu bagaimana dengan muslimah yang belum menutup hijabnya hingga ke dada?Gambar ilustrasi jilboob lakakoMenangapi fenomena tersebut, sosok Fatin Shidqia Lubis ikut bersuara. Remaja yang juga mengenakan hijab dalam kesehariannya ini menyayangkan adanya fenomena tersebut. Namun Fatin ogah menyalahkan para wanita yang dicap jilboobs ini. Alasannya, perempuan yang menggunakan kerudung merupakan bagian dari proses untuk menutup auratnya. “Ambil positifnya aja kalau aku sih, karena mereka udah pakai jilbab. Aku nilainya udah 50 persen lah mereka menutup aurat,” ungkap Fatin kepada JPNN saat ditemui di Sony Music, Jakarta, Rabu 13/8.Bisa jadi menurut Fatin, mereka yang bergaya jilboobs belum banyak pengetahuan soal menggunakan hijab yang baik. Karenanya, ia juga berharap suatu saat mereka dapat mendapatkan patokan gaya berhijab yang baik dan benar. “Sebenernya mereka udah memenuhi, untuk pakai jilbab, mungkin lebih pada nggak tahu aja atau masih banyak ngikutin trend. Aku sih mikirnya dia kurang pengetahuan soal menggunakan hijab yang benar,” SAW bersabda,“Barangsiapa memberi contoh yang baik sunnah hasanah, maka baginya pahala kebaikannya dan pahala orang-orang yang mengikutinya. Dan barangsiapa memberi contoh yang buruk sunnah sayyi`ah, maka baginya dosa keburukannya dan dosa orang-orang yang mengikutinya” HR Bukhari dan MuslimBagi yang belum berhijab, apalah arti cantik di mata manusia tapi tak cantik di mata Allah? Dan yang sudah berhijab, yuk terus belajar untuk memperbaiki cara berhijab dan memperbaiki akhlak kita. Semoga membawa manfaat. islam wanita
Sedangsyarat-syarat jilbab yang benar di antaranya adalah: tidak tipis/transparan, tidak ketat sehingga nampak lelukan tubuhnya, dan tidak kecil sehingga bagian dada kemungkinan nampak dan tidak tertutupi.
Home Fashion Anisalestari Beautynesia Minggu, 14 Jul 2019 1000 WIB Menutup aurat bagi seorang muslimah merupakan sebuah kewajiban. Ada aturan-aturan yang harus dipatuhi. Meski saat ini perkembangan fashion muslim berkembang pesat dengan variasinya, ada aturan-aturan di mana wanita muslimah harus mematuhi. Sayangnya, masih banyak orang yang melakukan kesalahan dalam mengenakannya. Apa sajakah itu?Hijab Tidak Menutup DadaSalah satu aturan saat mengenakan hijab ialah menutup dada. Namun saat ini tak sedikit orang yang mengenakan hijab dengan melilitkannya ke leher sehingga bagian dada dibiarkan terlihat begitu saja, sehingga secara tidak langsung bentuk dada masih terlihat. Maka dari itu julurkan jilbab pashmina maupun segitiga agar dada dapat tertutup atau kenakanlah hijab yang syar'i sehingga bagian dada tertutup. Foto Istimewa TurbanSaat ini pemakaian turban bagi para muslimah memang sudah menjadi tren. Mereka menyiasati bagian leher agar tidak terlihat dengan pemakaian ciput ninja bahkan ditambahkan aksesoris, seperti anting untuk membuat penampilannya terlihat lebih fashionable. Meski terlihat modis namun penggunaan turban menyalahi aturan penggunaan hijab. Dimana seharusnya hijab dapat menutupi bagian leher yang menjadi bagian dari aurat dan menutup dada sudah dikesampingkan. Foto Istimewa Jilbab TransparanSaat ini banyak sekali pilihan hijab yang ada, namun sayangnya masih banyak para muslimah yang mengenakan hijab berbahan tipis dan menerawang. Padahal esensi dari berhijab adalah menutup. Maka apabila mengenakan hijab yang dikenakan masih menerawang maka aturan dalam berhijab tidak terpenuhi. Untuk itu, lipatlah hijab segiempat menjadi segitiga agar tidak terlalu menerawang dan jangan lupa untuk menggunakan inner agar rambut benar-benar tidak terlihat. Foto Istimewa Rambut Yang Masih TerlihatSaat ini masih banyak muslimah yang mengenakan hijab dengan model rambut bagian atas terlihat sedikit, dan dianggap sebagai tren fashion hijab kekinian. Meski sedikit, namun rambut merupakan aurat yang tidak boleh terlihat sama sekali. Untuk itu apabila memakai hijab tetapi rambut masih kelihatan, hijab tersebut bukan berfungsi menutup aurat melainkan hanya aksesoris saja, tentu saja hal ini sudah melenceng dari aturan agama. Foto Istimewa Pakaian KetatMemilih pakaian menjadi salah satu bagian penting dalam berhijab. Ada aturan-aturan yang perlu dipatuhi, yaitu tidak boleh mengenakan pakaian yang ketat dan menerawang. Dengan perkembangan fashion hijab saat ini masih banyak yang belum memenuhi kaidah-kaidah tersebut. Sehingga banyak para muslimah yang mengenakan pakaian ketat bahkan sampai membentuk lekuk tubuh dengan alasan mengikuti tren. Padahal pakaian longgar dan tidak menerawang merupakan keharusan bagi muslimah saat berhijab. Foto Istimewa Tidak salah apabila ingin mengikuti fashion maupun tren saat berhijab. Namun jangan sampai menyalahi aturan yang sudah ditetapkan oleh agama. Maka dari itu apabila kesalahan-kesalahan ini masih dilakukan cobalah untuk diperbaiki secara perlahan-lahan.kik/kik Komentar Belum ada yang pertama memberikan komentar. RELATED ARTICLE . 453 388 75 228 158 472 160 239

hukum memakai jilbab tidak menutup dada