Berdasakanberbagai sumber seperti Mettetal (20030; Kardi (2000), dan Nur (2001), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research (CAR) didefinisikan sebagai penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
- Pembagian zaman praaksara, berdasarkan sudut pandang arkeologi, dapat dibagi menjadi zaman Batu dan zaman Logam. Tahukah kamu bagaimana kebudayaan zaman praaksara zaman Logam?Mengutip Kemdikbud RI, pada zaman Logam orang sudah membuat alat-alat dari logam selain alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam dan mencetaknya menjadi peralatan. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Kelebihan teknik bivalve dari a cire perdue adalah dapat digunakan berkali-kali. Periode Logam disebut juga masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan. Zaman Logam dapat dibagi menjadi dua, yaitu Zaman Perunggu Zaman Besi Baca juga Zaman Batu Zaman Perunggu Pada zaman perunggu atau yang disebut kebudayaan Dongson-Tonkin China, yang menjadi pusat kebudayaan ini. Manusia purba dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 310 sehingga diperoleh logam yang lebih keras. Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain Kapak Corong atau Kapak Perunggu termasuk golongan alat perkakas, ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar, dan Irian. Nekara Perunggu moko sejenis dandang yang digunakan sebagai maskawin, ditemukan di Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa, Roti, Selayar dan Leti. Bejana Perunggu ditemukan di Madura dan Sumatera. Arca Perunggu ditemukan di Bangkinang Riau, Lumajang Jawa Timur dan Bogor Jawa Barat. Baca juga Kehidupan Zaman Praaksara Zaman Besi Pada zaman Besi, orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan.
6Rendahnya minat menggunakan e-money pada konsumen, menyebabkan konsumen cenderung masih menggunakan uang tunai. Menurut hasil survey MARS Indonesia tahun 2014, e-money di Indonesia baru dikenal 23% saja, artinya masih ada 76,2% konsumen yang belum sadar (aware) terhadap instrumen pembayaran e-money (Dhorifi, 2014) Upaya untuk menarik
Sebagai alat tukar dan pembayaran, uang harus memiliki syarat utama tidak mudah rusak serat praktis untuk dibawa kemana-mana. Saat ini kita mengenal uang dalam dua bentuk yaitu uang kertas dan uang logam. Keduanya mewakili kebutuhan transaksi masa kini dimana uang kertas bisa untuk transkasi nominal besar sampai dengan Rp100 ribu per lembar sedangkan uang logam digunakan untuk transaksi nominal kecil maksimal Rp1000 per keping uang logam. Uang kertas terbuat dari bahan kapas agar tidak mudah rusak meskipun dikepal-kepal/remas atau pun tidak sengaja terendam air. Sedangkan uang logam yang terbuat dari alumunium, kuningan/tembaga, atau nikel, yang tentu saja lebih awet dibandingkan dengan uang kertas. Anda Bingung Cari Produk KPR Terbaik? Cermati punya solusinya! Bandingkan Produk KPR Terbaik! Sejarah Penggunaan Uang Awal mula sejarah transaksi pertukaran barang, orang menggunakan alat bantu logam yang terbuat dari emas atau perak. Seiring dengan makin besarnya transaksi perdagangan, logam dalam bentuk koin tersebut makin berat dan tidak praktis untuk dibawa kemana-mana. Sejak saat itu, alat bantu transaksi mulai mengenal uang kertas yang pada awalnya digunakan sebagai surat bukti kepemilikan emas. Lambat laun, sistem perdagangan seperti itu berubah sampai dikenalnya uang kertas seperti yang kita gunakan saat ini. Apakah transaksi dengan uang kertas tersebut sudah cukup praktis untuk menjawab tantangan zaman? Tentu saja tidak. Perkembangan teknologi dan mobilitas tanpa batas telah menghadirkan uang elektronik sebagai jawaban kebutuhan zaman modern. Baca Juga Kenali Perbedaan Generasi 10, Y, dan Z dalam Berbelanja Bahan Pembuatan Alat Pembayaran Uang Logam dan Uang Kertas Uang Logam dan Uang Kertas Sebelum kita membahas masing-masing kekurangan dan kelebihan alat-alat pembayaran ini, ketahui terlebih dahulu bahan pembuatannya berikut ini Uang Logam atau Koin Indonesia Uang koin merupakan alat tukar nominal kecil yang digunakan secara resmi di negeri ini. Bahan untuk membuat uang logam tersebut terbuat dari iii macam logam, yaitu alumunium, nikel, dan kuningan. Ketiga bahan tersebut memiliki arakteristik yang saling melengkapi sesuai kebutuhan masyarakat yaitu Uang logam yang terbuat dari alumunium memiliki bobot lebih ringan dibanding bahan logam lainnya. Logam ini memiliki sifat Daya tahan yang kuat Warnanya abu-abu dan kalau bersih bahkan baru, bisa mengkilap seperti metalik. Uang koin pertama yang dicetak Indonesia tahun 1952, menggunakan bahan ini. Uang logam yang terbuat dari bahan nikel mempunyai bobot lebih berat. Logam ini memiliki sifat Warnanya silvery metalik Lebih padat dan kuat bila dibanding bahan alumunium Uang koin Republic of indonesia terbuat dari bahan nikel yang pertama kali dicetak memiliki nominal l sen seri Diponegoro Saat ini, koin terbaru yaitu nominal tahun emisi 2010, juga terbuat dari bahan ini. Uang koin dengan bahan kuningan memiliki tampilan keemasan. Logam ini memiliki sifat Bobotnya hampir sama dengan nikel Uang pertama yang dicetak dengan bahan ini adalah pecahan ten rupiah, tahun 1974. Sedang yang terbaru Rp500,00 tahun 2003. Selain bahan dari tiga jenis logam tersebut, masih terdapat satu keping uang logam yang terbuat dari 2 bahan, nikel dan kuningan yang dipadukan dengan nominal terbitan tahun 1993, 1994, 1995, 1996, 1997 dan 2000. Uang Kertas Indonesia Uang kertas, tidak dibuat dari kertas biasa karena bahan kertas biasa tidaklah awet, mudah rusak baik karena sering dilipat maupun terkena air. Uang kertas terbuat dari bahan kapas. Bahan kertas ini sejauh ini terbukti tidak mudah rusak meski ditarik-tarik atau pun ditekuk. Berdasarkan penelitian, bahan kapas ini mampu bertahan tidak robek sampai dengan kali lipatan bolak-balik. Sayangnya bahan ini masih merupakan komoditas impor dari Inggris, Perancis, Jerman, atau Belanda lengkap dengan tanda pengaman watermark-nya. Sesuai dengan kebutuhan, uang kertas jaman dahulu juga sempat terbuat dari bahan polimer atau sejenis plastik, yaitu nominal dan keluaran tahun 1999. Proses cetak uang kertas dengan bahan ini baru bisa dilakukan di Commonwealth of australia. Pertimbangannya adalah, lokasi Australia relatif dekat dengan Indonesia sedangkan Perum Peruri belum memiliki alat pembuat uang kertas dengan bahan tersebut. Baca Juga 9 Tipe Kecerdasan yang Dimiliki Manusia, Mana yang Anda Punya? Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Uang Logam dan Uang Kertas Kelebihan dan Kekurangan Uang Logam dan Uang Kertas Secara fisik kedua jenis uang ini jelas berbeda dari sisi daya tahan, uang logam lebih awet dibandingkan dengan uang kertas. Sedangkan secara fungsi, uang kertas lebih praktis untuk transaksi nominal besar dibandingkan dengan uang logam. Berikut ini ulasan lengkap kelebihan dan kekurangan kedua jenis uang tersebut. Kelebihan Uang Kertas Uang kertas praktis digunakan, mudah dibawa karena bobotnya ringan jika dibandingkan dengan uang logam. Beberapa kelebihan uang kertas berikut ini bisa Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan Uang kertas bisa digunakan untuk transaksi dengan denominasi besar. Untuk transaksi Rp. one juta saja jika menggunakan uang koin, bisa butuh ane kantong plastik untuk membayarnya. Salah satu kemudahan uang kertas jika digunakan untuk transaksi besar tersebut adalah lebih mudah dihitung bisa lebih cepat dibandingkan uang logam. Dengan bentuknya yang tipis dan memiliki denominasi besar-besar, sejumlah uang akan lebih cepat dihitung jika berbentuk uang kertas Bentuknya yang tipis walaupun bentuk uang kertas lebih lebar dari uang logamsehingga ringkas, bisa dilipat untuk dimasukkan kedalam dompet. Sedangkan uang logam akan terasa berat jika dalam jumlah banyak. Kekurangan Uang Kertas Uang kertas terbuat dari bahan utama kapas, berbentuk tipis sehingga lebih mudah rusak, terbakar dan tentu saja tidak tahan lama. Anda harus lebih hati-hati dalam memperlakukan uang kertas karena sifatnya yang mudah rusak dan nominalnya tinggi tersebut. Selain itu kelemahan uang kertas berikut membuat Anda harus lebih berhati-hati dalam menyimpannya Sebagai alat bayar, uang senantiasa dibawa kemana-mana sehingga penggunaan sehari-hari seperti dilipat-lipat, ditekuk-tekuk, dan dipindah-tangan harus lebih hati-hati karena bisa membuatnya lecek, kumal, dan kotor. Belum lagi banyak kasus uang kertas rusak akibat lupa ikut terendam di dalam saku pakaian. Uang kertas juga rawan dipalsukan, dan lebih mudah hilang karena bentuknya yang tipis tersebut. Tranksaksi dengan uang kertas tidak cocok untuk pecahan kecil, padahal dalam banyak kasus sehari-hari, kita sering melakukan transaksi kecil dengan uang recehan. Kelebihan Uang Logam Uang logam biasa juga disebut uang koin, terbuat dari logam alumunium, kuningan, dan nikel. Sifat logam adalah keras dan tidak mudah rusak sehingga lebih tahan lama. Penyimpanan yang baik bisa membuat uang logam tahan sampai puluhan tahun lamanya. Walaupun banyak kelemahan jika dibandingkan dengan uang kertas untuk transaksi besar, sebenarnya uang logam juga banyak dibutuhkan karena beberapa keunggulan berikut ini Uang logam tidak mudah rusak biar pun penggunaannya sangat sering dan ceroboh, misalnya lupa terendam air di saku celana. Karena transaksi sehari-hari lebih banyak menggunakan pecahan kecil, maka tujuan pemerintah mencetak nominal kecil dengan uang logam, biar tidak mudah rusak meskipun digunakan sehari-hari. Karena bentuk uang koin yang memiliki denominasi kecil, maka jenis uang ini bisa memudahkan jual beli, misalnya untuk transkasi di pasar dengan harga Transaksi ini tentu saja tidak bisa dilakukan dengan uang kertas sepenuhnya karena kita idak mempunyai uang kertas nominal Rp200,00. Jika tetap menggunakan uang kertas maka harus ada uang kembalian dalam bentuk uang logam, yaitu uang kertas kembalian uang logam Rp800. Uang logam tidak mudah hilang karena bobotnya berat dan kalau jatuh akan berbunyi sehingga memudahkan pemilik uang untuk mengetahui lokasi uang logam tersebut. Uang logam jarang dan tidak mudah dipalsukan karena nominalnya kecil dan bahan logamnya juga mahal. Selain fungsi utama uang logam diatas, ternyata uang ini juga memiliki manfaat lain diluar transaksi barang misalnya saja untuk kerokan saat masuk angin, menggosok hologram voucher berhadiah, media solidaritas koin peduli, pendingin laptop, dan lain sebagainya. Kekurangan Uang Logam Sebenarnya uang logam tidak terlalu sering digunakan dalam transaksi di jaman modern seperti ini. Oelh karena itu produksi uang logam tidak sebanyak uang kertas. Selain itu, beberapa kekurangan uang logam berikut ini bisa menjadi pertimbangan buat kita dalam memanfaatkannya sesuai kebutuhan Bahan baku uang logam lebih bernilai dan banyak digunakan untuk membuat barang selain uang sehingga makin lama bahannya makin langka. Logam pembuat uang logam adalah alumunium, kuningan, dan nikel. Bobot uang logam cukup berat sehingga membuat orang malas membawa kemana-mana apalagi dalam jumlah banyak. Selain berat, nominalnya juga kecil yang membuatnya tidak praktis untuk dibawa-bawa, misalnya untuk nominal uang kertas bisa satu lembar, sedangkan uang logam bisa sekantong. Butuh waktu lama untuk menghitung karena dominasinya kecil-kecil. Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya! Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik! Memiliki Fungsi Masing-Masing Kedua jenis uang tersebut dicetak untuk tujuan yang berbeda. Tidak perlu dibandingkan secara berlebihan karena memang tujuannya berbeda. Anda bisa menggunakan kedua jenis uang tersebut sesuai dengan kebutuhan karena memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Selain itu, memahami bahan pembuat uang juga membuat kita lebih peduli bagaimana merawat uang agar tidak mudah rusak dan praktis dalam pemakaiannya. Baca Juga 8 Pemimpin Dunia yang Tampan dan Menginspirasi Source
\n \n\n\n \n\napakah kesulitan yang dialami masyarakat ketika menggunakan alat tukar logam
sentraldalam kehidupan manusia jika ditinjau dari aspek ekonomi (Rahmatullah & Inanna, 2017). untuk menerapkan Kurikulum 2013 yang menggunakan pembelajaran saintifik pada proses pembelajarannya. Sebagaimana di kemukakan, bahwa kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami oleh guru dalam melaksanakan kegiatan proses
Sesuai dengan namanya, zaman logam adalah zaman berkembangnya peralatan berbahan dasar logam. Masyarakat pada zaman ini sudah banyak yang menggunakan bahan logam untuk keperluan sehari-hari. Namun, peralatan masa-masa sebelumnya juga masih digunakan yaitu pada zaman batu. Perbedaan dari zaman batu dengan zaman logam adalah teknik dasar pembuatannya. Pada zaman batu, untuk membentuk sebuah batu menjadi peralatan yang berfungsi maka harus dipecah, dibelah, dipukul dan lain sebagainya. Sedangkan pada zaman logam, bahan logam ini harus dilebur atau dicairkan agar bisa dicetak ke dalam berbagai jenis cetakan. Pengertian Zaman Logam Ciri-ciri Zaman Logam Pembagian Zaman Logam Hasil Kebudayaan Zaman Logam/Peninggalan Zaman Logam Manusia Zaman Logam Teknologi Zaman Logam Kehidupan Masyarakat Zaman Logam Pengertian Zaman Logam Zaman logam merupakan masa di mana peradaban sudah berkembang dan masyarakatnya sudah berpikir maju. Disebut zaman logam karena pada masa ini masyarakat sudah mulai mengenal logam dan memanfaatkannya untuk membuat berbagai macam alat untuk kebutuhan sehari. Hal ini juga dipicu oleh kebutuhan manusia yang semakin kompleks, sehingga membutuhkan keterampilan pada masing-masing bidang kehidupan. Zaman ini juga disebut dengan zaman perundagian karena banyak undagi atau orang terampil yang berkarya mengolah logam. Teknik pengolahan logam itu sendiri sebenarnya lebih mudah daripada pengolahan batu. Caranya yaitu dengan meleburkan logam menjadi cairan lalu dimasukkan ke dalam cetakan. Ciri-ciri Zaman Logam Nah, untuk lebih mengenal masa-masa peradaban masyarakat pengrajin logam atau zaman logam, berikut ini ciri-cirinya, antara lain 1. Berkembangnya Pengrajin Logam Sesuai dengan namanya, zaman logam merupakan masa kejayaan dan perkembangan teknik pengolahan logam. Banyak sekali peninggalan-peninggalan dari masa ini yang menggunakan bahan dasar logam. Misalnya cincin, kalung, gelang, anting-anting, candrasa, kapak corong, arca perunggu, nekara dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan peralatan tersebut digunakan oleh masyarakat di zaman ini. 2. Kegiatan Perdagangan dengan Sistem Castling Sistem dan kegiatan perdagangan pada zaman logam sudah berkembang pesat mulai dari antar pulau di Indonesia hingga ke negara-negara Asia Tenggara. Perdagangan umumnya dilakukan dengan sistem barter, yaitu pertukaran barang satu dengan barang lain yang dianggap seimbang melalui kesepakatan kedua belah pihak. Beberapa contoh barang yang digunakan pada sistem barter masa itu adalah nekara perunggu, rempah-rempah, manik-manik, kayu, timah dan moko. three. Bidang Pertanian Semakin Maju Dalam bidang pertanian, masyarakat zaman logam sudah sangat maju, dibuktikan dengan penggunaan sistem persawahan yang lebih efektif dan efisien daripada sistem ladang. four. Budaya Penguburan Mayat Pada zaman logam, budaya penguburan mayat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Berikut ini penjelasan keduanya, antara lain Budaya Penguburan Mayat Secara Langsung, dilakukan dengan memasukkan mayat ke dalam peti lalu dikuburkan ke dalam tanah atau tanpa menggunakan peti. Budaya Penguburan Mayat Secara Tidak Langsung, dilakukan dengan dua tahap. Pertama, dilakukan seperti penguburan secara langsung dengan memasukkan mayat ke dalam peti kayu berbentuk perahu dan menguburkannya ke dalam tanah atau tanpa menggunakan peti. Kemudian, setelah mayat menjadi rangka maka rangka atau tulang belulang tersebut akan diambil dan dikuburkan kembali ke dalam kuburan batu atau disebut tempayan. Pembagian Zaman Logam Zaman logam itu sendiri sebenarnya dibagi menjadi tiga masa atau zaman, yaitu zaman tembaga, perunggu dan besi. Di Republic of indonesia, zaman logam hanya terjadi pada masa kejayaan zaman perunggu dan besi. Sedangkan zaman tembaga tidak terjadi di Indonesia, hal ini didasarkan oleh teori dari beberapa ahli. Nah, untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan dibahas satu per satu mengenai tiga pembagian zaman logam, antara lain one. Masa Kejayaan Zaman Tembaga Beberapa ahli mengatakan bahwa Indonesia tidak terpengaruh atau tidak mengalami zaman tembaga. Hal ini juga dibuktikan dengan tidak ditemukannya peninggalan sejarah dari zaman tembaga. Zaman ini terjadi di beberapa negara di sekitar Republic of indonesia seperti Malaysia, Thailand, Kamboja dan juga Vietnam. Masa kejayaan zaman tembaga itu sendiri merupakan masa-masa awal masyarakat mengenal logam atau masa awal zaman logam. Pada masa zaman tembaga ini, manusia mulai menggunakan tembaga untuk membuat berbagai peralatan. Peralatan tersebut bermacam-macam dan digunakan untuk kegiatan sehari-hari. 2. Masa Kejayaan Zaman Perunggu Jika di negara-negara tetangga Republic of indonesia mengalami zaman tembaga sebagai masa awal zaman logam, maka di Indonesia sendiri zaman logam diawali dengan zaman perunggu. Saat itu, masyarakat di Republic of indonesia mulai menggunakan perunggu untuk membuat berbagai macam peralatan. iii. Masa Kejayaan Zaman Besi Zaman besi bisa dikatakan sebagai puncak kejayaan zaman logam karena peralatan dari bahan besi dianggap lebih sempurna dari tembaga/perunggu. Cara atau teknik yang digunakan adalah dengan meleburkan bijih besi menjadi cairan dan menuangkannya pada cetakan. Peninggalan zaman besi di Indonesia seperti mata sabit, mata pedang, mata pisau, mata kapak, cangkul dan lain sebagainya. Peninggalan tersebut ditemukan di Gunung Kidul Yogyakarta, Bogor, serta di daerah Jawa Timur di Besuki dan Punung. Mata sabit fungsinya untuk menyabit tumbuhan dan mata kapak digunakan untuk membelah kayu. Hasil Kebudayaan Zaman Logam/Peninggalan Zaman Logam Peninggalan atau hasil kebudayaan zaman logam yang ditemukan pada masa itu adalah sebagai berikut 1. Kapak Corong atau Kapak Sepatu Kapak Corong atau disebut juga dengan kapak sepatu adalah alat kebesaran dan digunakan pada upacara-upacara adat. Kapak ini berbentuk seperti corong, oleh sebab itu disebut dengan nama kapak corong. Lokasi penemuan kapak corong atau kapak sepatu ini berada di Bali, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. two. Arca Perunggu Arca adalah semacam patung, dalam hal ini terbuat dari perunggu. Pada zaman ini, arca perunggu ada yang berbentuk manusia maupun binatang. Biasanya memiliki bentuk yang kecil dan terdapat cincin di bagian atasnya yang berfungsi untuk menggantungkan arca tersebut. Di Republic of indonesia, arca perunggu ditemukan di Limbangan Bogor, Bangkinang Riau dan Palembang Sumatera Selatan. iii. Bejana Perunggu Bejana perunggu di Republic of indonesia banyak ditemukan di tepian Danau Kerinci Sumatera dan Madura. Bejana-bejana yang sudah ditemukan tersebut memiliki hiasan yang mirip atau serupa dan sangat indah yaitu berupa gambar geometri dan pilin-pilin mirip huruf J. Bejana perunggu itu sendiri adalah semacam periuk tetapi bentuknya lebih langsing dan gepeng. 4. Candrasa Candrasa merupakan alat semacam senjata yang berbentuk seperti kapak, tetapi alat ini tidak digunakan untuk perang atau bertani. Hal ini dikarenakan candrasa tidak terlalu kokoh dan kuat. Alat yang disebut candrasa ini ditemukan di Bandung dan diperkirakan memiliki fungsi untuk keperluan upacara. 5. Nekara Nekara merupakan genderang berukuran besar yang biasanya digunakan pada kegiatan upacara ritual, terutama sebagai pengiring pada upacara ritual kematian atau upacara pemanggil hujan. Selain itu, nekara ini juga digunakan sebagai genderang perang yang sempit di bagian pinggangnya. Nekara terbesar yang ada di Indonesia ditemukan di Bali dan dinamakan nekara The Moon of Pejeng’. 6. Moko Moko merupakan alat sejenis nekara yang ukurannya lebih kecil dan fungsinya sebagai benda pusaka kepala suku. Moko ini akan diwariskan kepada anak laki-laki dari kepala suku dan juga digunakan sebagai mas kawin. Peninggalan berupa moko lebih bayak ditemukan di Pulau Alor dan Pulau Flores atau Manggarai vii. Benda Lainnya Masih ada benda-benda lainnya yang ditemukan seperti perhiasan misalnya kalung, gelang, manik-manik untuk penguburan mayat dan benda lain semacam senjata. Beberapa ditemukan di pulau Flores dan Jawa Timur. Manusia Zaman Logam Masyarakat yang hidup pada zaman ini merupakan adalah masyarakat Melayu Muda dan Deutro Melayu. Masyarakat ini kebanyakan merupakan pendatang dari daratan asia tenggara dan menyebarkan kebudayaan yang mereka kuasai. Selain menguasai teknik pembuatan alat dari perunggu, masyarakat tersebut juga menguasai teknik persawahan basah. Masyarakat atau manusia pendukung zaman logam ini berasal dari pendatang Dong Son atau sekarang disebut vietnam. Masyarakat Deutro Melayu merupakan nenek moyang dari suku Jawa, Bali, Bugis, Madura dan lain sebagainya. Pada masa ini, masyarakat Deutro Melayu juga berbaur dengan Melayu Mongoloid yaitu Proto dan Deutro Melayu dan penduduk Austro Melanesoid. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya rangka manusia berciri-ciri Melayu Mongoloid dan Austro Melanesoid di Jawa, Sulawesi, Sumba dan Timor. Sebagai gambaran, berikut ini ciri-ciri masyarakat Proto Melayu, antara lain Masyarakat Proto Melayu ini berasal dari Cina atau Tiongkok Selatan yaitu dari daerah Yunan Masyarakat ini mulai masuk ke Indonesia antara tahun 1500 hingga 500 sebelum masehi Masyarakat ini singgah di beberapa daerah di Republic of indonesia Timur seperti Papua, Dayak, Nias, Mentawai dan Toraja Kebudayaannya meliputi neolitikum atau zaman batu muda Ciri-ciri fisiknya meliputi kulit berwarna kuning kecokelatan, mata sipit dan rambut lurus Sedangkan ciri-ciri masyarakat Deutro Melayu, antara lain Masyarakat Deutro Melayu berasal dari daerah Indochina bagian utara seperti Kamboja, Laos dan Vietnam Masyarakat ini masuk ke wilayah Republic of indonesia di tahun 500 sebelum masehi Keturunannya meliputi suku-suku berikut ini Bugis, Jawa, Sunda, Minang dan makassar Masyarakat Deutro Melayu sudah menguasai kebudayaan logam dan dapat membuat alat-alat dari perunggu maupun besi Teknologi Zaman Logam Kapak corong merupakan peninggalan zaman logam yang paling terkenal di antara yang lainnya. Pada zaman ini terdapat dua macam teknik pembuatan kapak corong atau kapak sepatu, yaitu one. Teknik Bivalve atau Teknik Setangkup Teknik bivalve ini disebut juga teknik setangkup dikarenakan pembuatannya dilakukan dengan cara menangkupkan dua bagian batu kemudian diisi cairan logam. Cetakan tersebut terdiri dari dua bagian dan biasanya berbahan dasar batu. Sedangkan langkah-langkahnya seperti di bawah ini Cetakan tersebut diikat terlebih dahulu lalu dituang cairan perunggu ke dalam rongga cetakan Kemudian tunggu hingga cetakan dingin dan menjadi beku Setelah itu, cetakan akan dapat dilepas dan terbentuklah hasil cetakan berupa kapak corong ii. Teknik A Cire Perdue atau Teknik Cetak Lilin Teknik yang kedua adalah teknik a cire perdue atau disebut juga teknik cetak lilin karena bahan dasarnya dari tanah liat dan lilin. Langkah pembuatannya seperti berikut ini Pertama-tama, membuat model benda atau alat yang ingin dibuat dengan menggunakan lilin atau sejenisnya Setelah itu, benda tersebut dibungkus dengan tanah liat yang diberi lubang Kemudian melalui proses pembakaran sehingga lilin pun meleleh dan bungkusan tanah liat menjadi kosong tak berisi Nah, hasil pembakaran tanah liat yang isinya kosong inilah yang dijadikan sebagai cetakan Isilah cetakan tanah liat dengan cairan perunggu Setelah cairan tersebut dingin dan menjadi beku, barulah tanah liat dibersihkan atau dibuang dan akan dihasilkan benda/alat perunggu sesuai dengan cetakan Kehidupan Masyarakat Zaman Logam Kehidupan masyarakat zaman logam ini tidak lepas dari kedatangan bangsa Melayu Austranesia yang berasal dari Yuanan Selatan tahun 300 tahun sebelum masehi. Selain itu, juga dipengaruhi oleh pendatang gelombang kedua yaitu pendatang Melayu dari Dong Son atau Vietnam yang lebih maju. Nah, itulah sekilas penjelasan tentang zaman logam meliputi pengertian, ciri-ciri, peninggalan dan hasil kebudayaannya. Semoga bermanfaat.
Lantas apa yang membuat RJ tertarik untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya sampah baterai? Alasannya, jelas RJ, karena hampir semua alat elektronik yang kita gunakan sehari-hari menggunakan Sepertidiketahui awai mula dikenalnya uang adalah akibat dari kesulitan masyarakat dalam melakukan tukar menukar dimasa lalu. Kendala utama dalam pertukaran adalah sulit untuk memperoleh barang dan jasa yang diinginkan sesuai dengan jenis barang dan jasa pada saat yang dibutuhkan. Beberapa kendala yang sering dialami sistem barter
Alattukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Uang seperti ini disebut Uang Barang. Sedangkan dalam ilmu ekonomi modern , uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa
. 56 40 193 403 325 265 351 299

apakah kesulitan yang dialami masyarakat ketika menggunakan alat tukar logam